Laba Bersih Maybank Indonesia Terjungkal 55,22% di Kuartal III-2024

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 31 Oktober 2024 | 09:17 WIB
Laba Bersih Maybank Indonesia Terjungkal 55,22% di Kuartal III-2024
Maybank Indonesia. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) mencatatkan laba bersih pada kuartal III tahun 2024 Rp558,14 miliar. Laba itu anjlok dibandingkan 55,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Seperti dilansir dari laporan keuangan, Kamis (31/10/2024), pada sembilan bulan tahun lalu, Maybank Indonesia justru berhasil mencetak laba bersih Rp1,2 triliun.

Penurunan laba bersih ini imbas dari beban bunga pendapatan yang tinggi. Hal ini tercermin dari Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) turun sebesar 1,5 persen di kuartal III-2024 dan Margin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM) ikut turun menjadi 4,5 persen.

Meski demikian, secara kuartalan laba sebelum pajak naik tipis 2,4 persen dari Rp548 miliar di kuartal II-2024 menjadi Rp562 miliar di kuartal III-2024.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, mengatakan bahwa Maybank Indonesia terus meningkatkan pencapaian bisnis dan profitabilitasnya, didukung pertumbuhan portofolio pembiayaan yang sehat di seluruh segmen, serta pendapatan non-bunga yang sejalan dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan.

"Upaya kami untuk terus memperkuat portofolio pembiayaan khususnya pada segmen non-ritel komersial dan UKM yang merupakan expertise kami telah terus menyumbang pendapatan secara menyeluruh, termasuk kredit segmen Korporasi besar dalam negeri yang belum lama ini diperkenalkan ke pasar," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Sementara, Pendapatan fee-based relatif stabil sebesar Rp1,43 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun pendapatan fee-based pada kuartal III-2024 naik sebesar 35 persen dibandingkan kuartal II-2024 yang didukung pertumbuhan fee dari bisnis Premier Wealth, pembiayaan otomotif roda dua Anak Perusahaan dan pendapatan dari asset recovery.

Total kredit yang disalurkan naik 8,8% pada sembilan bulan pertama 2024 menjadi Rp122,37 triliun dari Rp112,42 triliun. Kredit non-ritel dan ritel unit bisnis Community Financial Services (CFS) tumbuh signifikan sebesar 11,3 persen menjadi Rp79,80 triliun dari Rp71,70 triliun.

Selaras dengan upaya untuk meningkatkan produktivitas Bank, kredit komersial CFS non-ritel yaitu, Business Banking, mencatat pertumbuhan yang sighifikan sebesar 26,2% diikuti dengan kredit segmen UKM (diklasifikasikan sebagai SME+) yang juga tumbuh 21,6 persen, dan kredit UKM Ritel (diklasifikasikan sebagai RSME) yang tumbuh 15,8 persen.

Baca Juga: Adu Jawara Bank Himbara, Siapa Paling Cuan di Kurtal III 2024?

Sementara, kredit CFS ritel juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 5 persen didukung oleh bisnis Kartu Kredit & KTA yang tumbuh 15,9 persen, dan kredit otomotif Anak Perusahaan yang tumbuh 4,3 persen di tengah penjualan otomotif roda empat ritel nasional yang turun 11,9 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI