Suara.com - Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) bekerja sama dengan Jababeka Net Zero Industrial Cluster Community (Jababeka NZICC) sukses menggelar workshop bertajuk “Peningkatan Kapasitas Perusahaan untuk Efisiensi Energi dan Dekarbonisasi Sumber Energi”.
Tujuan workshop ini digelar ialah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan perusahaan di Kawasan Jababeka mengenai transisi energi serta strategi dekarbonisasi yang diperlukan untuk mencapai komitmen emisi nol bersih. Adapun dalam workshop ini dihadiri 20-25 perusahaan industri.
Dalam sambutannya, Beta Safitri, Head of Industrial & Public Engagement PT Jababeka Infrastruktur dan Executive Committee Jababeka NZICC, menekankan pentingnya kolaborasi antar perusahaan untuk mencapai keberlanjutan yang lebih baik. Ia berharap agar perusahaan-perusahaan yang hadir dapat mengambil langkah nyata dalam transisi energi.
Dr. Indah Budiani, Direktur Eksekutif IBCSD, juga memberikan sambutan yang menyoroti pentingnya sinergi dalam mempercepat langkah menuju keberlanjutan.
Baca Juga: PLN Kirim 1.700 Pegawai Belajar EBT, Siapkan SDM Kompeten Untuk Transisi Energi
“Transisi energi merupakan elemen kunci dalam perjalanan menuju net zero. Dengan adanya sesi berbagi pengetahuan dan sumber daya terkait transisi energi untuk bisnis seperti ini, kita bisa mempercepat langkah menuju masa depan rendah karbon,” jelas Indah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/10/2024).
Peserta juga diajak untuk berinteraksi melalui sesi pengenalan IBCSD dan KADIN Net Zero Hub (NZH).
“IBCSD berkomitmen untuk mendorong praktik bisnis berkelanjutan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga memastikan keberlanjutan untuk generasi mendatang,” ucap Aloysius Wiratmo selaku Program & Engagement Manager IBCSD.
“Dengan bergabung dalam Kadin NZH, perusahaan tidak hanya mendapatkan akses ke sumber daya dan pengetahuan, tetapi juga kesempatan untuk berkolaborasi dalam inisiatif yang mendukung dekarbonisasi dan efisiensi energi.” lanjut Aloysius Wiratmo, atau yang biasa disapa Wira.
Dalam sesi workshop transisi energi bisnis, peserta mendapatkan kesempatan untuk mendiskusikan makna transisi energi bisnis. Mereka juga mendapatkan wawasan tentang enam elemen kunci transisi energi, penerapan energi efisien, serta sumber energi rendah karbon yang relevan dengan regulasi dekarbonisasi di Indonesia.
Baca Juga: Dirut PLN IP Tegaskan Transisi Energi Tak Hanya Sebuah Program, Melainkan Komitmen Berkelanjutan
Ditambah dengan adanya sesi interaktif berupa kuis dan tanya jawab, pihak IBCSD dan Jababeka NZICC meyakini hal itu dapat lebih membuat peserta workshop memahami langkah-langkah konkret yang bisa diambil untuk mendukung dekarbonisasi dan efisiensi energi di perusahaan masing-masing.
Salah satu cara yang paling mudah perusahaan dalam menerapkan transisi energi atau dekarbonisasi ialah berkolaborasi dengan pengelola kawasan industri, seperti Jababeka Infrastruktur selaku pengelola Kawasan Jababeka.
Dijelaskan Regi Risman Sandi selaku Kepala seksi Public-Infra bahwa Jababeka berkomitmen untuk mencapai target SDGs dan net zero melalui Core Decarbonization, yang memberdayakan tenant industri untuk melakukan mitigasi emisi dan aksi keberlanjutan secara mandiri, memberikan mereka otoritas penuh atas dampak lingkungan dari operasional mereka.
Salah satu contoh yang sudah dilakukan oleh PT Mattel Indonesia, yaitu dengan penggunaan kertas bersertifikasi FSC 100% untuk kemasan.
Di samping itu, ada juga pendekatan Systemic Decarbonization mengedepankan kolaborasi antara tenant untuk tindakan mitigasi sistemik, termasuk pembangunan fasilitas dan infrastruktur kawasan yang mendukung keberlanjutan.
Dengan kedua strategi ini, Jababeka berupaya mengurangi jejak karbon dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan.
Disamping itu, Regi Risman Sandi, berharap bahwa workshop ini bisa memperkuat jaringan kerja sama antara Jababeka NZICC dan IBCSD dengan tujuan membangun kolaborasi yang lebih solid dan sinergis.
Selain itu, ia juga berharap workshop ini bisa mendorong akselerasi transisi energi yang lebih cepat di kawasan industri.
Dalam konteks ini, kolaborasi yang terjalin tidak hanya akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, tetapi juga akan berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi jejak karbon dan meningkatkan keberlanjutan.
“Dengan mengintegrasikan berbagai inisiatif dan inovasi, workshop ini diharapkan secara konkret bisa membuat para perusahaan industri menciptakan solusi energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta mendukung penerapan teknologi terbaru yang dapat memfasilitasi transisi energi,” urai Regi Risman Sandi.