Suara.com - Di era digital yang semakin canggih, masyarakat dimudahkan dengan berbagai layanan, termasuk dalam hal pengiriman barang dan paket. Kemudahan ini turut mendukung aktivitas sehari-hari baik untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis.
Namun, di tengah perkembangan ini, ancaman keamanan juga turut meningkat, salah satunya adalah modus penipuan yang menyasar pengguna jasa pengiriman.
Baru-baru ini, J&T Cargo menerima laporan adanya oknum yang mengatasnamakan perwakilan J&T Cargo untuk menipu pelanggan.
Modus ini memanfaatkan identitas perusahaan guna memperdaya masyarakat agar mengirimkan uang atau informasi pribadi mereka.
Kasus ini melibatkan oknum yang berpura-pura menjadi kurir atau perwakilan dari J&T Cargo, dengan tujuan memperdaya pelanggan agar mengirimkan uang atau menyerahkan informasi pribadi.
“Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada pelayanan pelanggan, kami merasa perlu untuk memberikan informasi dan edukasi mengenai modus penipuan yang sedang marak agar masyarakat semakin waspada, Kami sangat menyarankan pelanggan untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi dari pihak yang menghubungi mereka, terlebih jika berhubungan dengan transaksi keuangan atau data pribadi," ujar Nola, Media Relation J&T Cargo ditulis Selasa (29/10/2024).
Berikut adalah dua kasus yang terjadi beserta analisis untuk meningkatkan kewaspadaan Anda terhadap ancaman serupa.
Dalam kasus pertama, pelanggan menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai kurir J&T Cargo. Oknum ini menyatakan bahwa pelanggan memiliki paket yang perlu dikirim, namun sistem menunjukkan ada biaya pengiriman yang perlu dibayar di muka.
Kurir (penipu) menjelaskan bahwa pelanggan harus membayar biaya pengiriman terlebih dahulu untuk melanjutkan pengiriman. Untuk membuktikan identitas dan keaslian paket, kurir (penipu) memberikan barcode pembayaran, tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut, pelanggan percaya pada kata-kata kurir (penipu) dan memindai barcode tersebut untuk melakukan pembayaran.
Baca Juga: Privasi di Ujung Jari: Risiko Foto Penerima Paket oleh Kurir
Sayangnya, setelah melakukan pembayaran, paket yang dijanjikan tidak kunjung diterima, dan kurir tersebut tidak bisa lagi dihubungi. Kemudian, pelanggan baru menyadari bahwa dia mungkin telah menjadi korban penipuan, dan biaya yang telah dibayarnya tidak bisa kembali.