Suara.com - Direktur Utama PT Sri Rezeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex Iwan Setiawa Lukminto buka suara soal perihal status pailit yang dialami perseroan.
Iwan mengaku, memang permintaan pasar tekstil masih lesu. Sehingga, mau tak mau Sritex melakukan efisiensi segala hal.
Dia menegaskan, efisiensi tersebut bukan atas dasar kebangkrutan perusahaan.
"Fokus kami ke depan, ingin terus beroperasi, bukan niat kami untuk menutup pabrik ini. Karena melihat operasional dan kondisi keuangan selama 2 tahun terakhir juga mengalami perbaikan, " ujarnya saat mendampingi Wakil Menteri Ketenagakaerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan yang menjungi Pabrik Sritex yang dikutip, Selasa (29/10/2024).
Baca Juga: Pemerintah Turun Tangan Pailit Sritex, Jamin Tak Ada PHK
Sebelumnya, Wamenaker Noel menegaskan pemerintah tak akan membiarkan sektor tekstil seperti Sritex lumpuh, bahkan tak boleh ada satupun industri tekstil mati.
"Bagaimanapun pekerjaan itu hak dasar yang harus dipenuhi dan negara tak boleh abai terhadap persoalan ini, " jelas dia..
Noel menyatakan bangga atas sikap patriotik dan optimistis dari seluruh pekerja dan perusahaan Sritex yang menyebut Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai hal tabu.
"Kalau di luar, PHK menjadi momok atau monster menakutkan bagi pekerja, tapi bagi pekerja Sritex PHK merupakan hal tabu. Saya bahagia sekali mendengarnya," kata dia.