Hal ini tercermin dari meningkatnya kinerja volume angkutan kontainer KAI Logistik hingga September 2024 yang mencapai sekitar 1,7 juta ton, meningkat sebesar 14% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yaitu 1,5 juta ton.
"Kenaikan ini mengindikasikan bahwa pelaku usaha semakin tertarik untuk beralih ke transportasi yang lebih berkelanjutan, terutama pada rute-rute strategis seperti Trans-Jawa," ungkap Fredi.
Di samping itu, KAI Logistik mencermati perkembangan kebijakan pajak karbon yang saat ini sedang dalam penggodokan dan dijadwalkan akan diberlakukan pada tahun 2025 mendatang. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak pelaku usaha untuk berinvestasi dalam solusi logistik yang berkelanjutan.
“Dengan tagline KAI Logistik, ispossible! atau memiliki arti sebagai semua mungkin bersama KAI Logistik. Kami mengundang pelaku usaha di berbagai sektor untuk bersama memprioritaskan pengurangan emisi karbon dan berkontribusi dalam mewujudkan solusi logistik yang efisien dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” tutup Fredi.