Catatan yang cukup buruk dibandingkan setahun lalu, di mana perusahaan masih berhasil meraih laba bersih sebesar US$3 juta atau sekitar Rp49,19 miliar.
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan penjualan perseroan pada paruh pertama 2024, yang menyusut hingga 40,18% menjadi US$59,9 juta atau sekitar Rp980,64 miliar. Angka ini jauh di bawah pencapaian periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang mencapai US$100,14 juta atau setara dengan Rp1,64 triliun.