Suara.com - Petugas pengamanan Stasiun Pondok Cina berhasil mengamankan pencuri tas pengguna Commuter Line, yang kabur dengan melompat pagar pada pukul 20.30 WIB, Selasa (22/10).
Rekaman video proses penangkapan pelaku tersebut viral dan menjadi perbincangan di media sosial.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus menyampaikan, kesigapan para petugas pengamanan yang dimiliki KAI Commuter ini adalah bentuk komitmen perusahaan melayani pengguna Commuter Line.
"Setelah mendapat laporan dari korban, petugas pengamanan stasiun yang berdinas di Peron 2 Stasiun Pondok Cina dengan sigap mengejar dan berhasil mengamankan pelaku pencurian," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/10/2024).
Baca Juga: Begini Pengaturan Operasional KRL dan LRT Jabodebek Selama Pelantikan Prabowo
Pelaku yang sempat lompat pagar stasiun untuk melarikan diri berhasil ditangkap dan diamankan petugas yang selanjutnya dibawa ke Polsek Beji, Depok untuk dilanjutkan proses hukum.
Joni juga menyampaikan, saat ini KAI Commuter memiliki 3.400 petugas pengamanan yang didinaskan di area Stasiun Jabodetabek maupun di dalam perjalanan Commuter Line Jabodetabek.
"KAI Commuter mendinaskan petugas pengamanan selama 24 jam untuk menjamin keamanan para pengguna Commuter Line," imbuh dia.
Menurut data sepanjang tahun 2024 hingga 30 September kemarin, kasus tindak kejahatan yang berhasil ditangani oleh petugas pengamanan KAI Commuter sebanyak 106 tindak kejahatan berupa pencurian dan aksi vandalisme serta 42 tindakan pelecehan.
Tentunya dari penanganan tersebut, seluruhnya dilaporkan ke pihak kepolisian untuk dilanjutkan proses hukumnya.
Baca Juga: Ada Pergantian Wesel, Jadwal Operasional KRL Berubah
Joni juga menambahkan bahwa selain memiliki sertifikat Gada Pratama yaitu keahlian bela diri dasar, para petugas pengamanan KAI Commuter juga dibekali pelatihan pelayanan dan keselamatan. Salah satunya pelatihan Pelayanan Prima atau Service Excellence untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna, serta pelatihan keselamatan untuk penanganan tanggap darurat.
Tak hanya masalah keamanan saja, terkait pelayanan juga tidak sedikit petugas pengamanan KAI Commuter yang viral di media sosial karena layanan yang mereka berikan kepada para penggunanya. Menurut Joni, hal ini adalah bentuk keseriusan KAI Commuter untuk keamanan dan kenyamanan pengguna Commuter Line.
"Petugas pengamanan merupakan petugas front liner yang selalu berhubungan dengan pengguna Commuter Line. Sikap tegas dan kelembutan harus mereka miliki dalam menjalankan tugas sehari-hari, agar peran menjaga keamanan pengguna terjaga, juga memberikan kenyamanan kepada pelanggan Commuter Line," kata Joni.
Selama ini, memang terdapat banyak rekaman video maupun foto yang viral di media sosial terkait layanan petugas pengamanan kepada para penggunanya. Mulai dari pelayanan kepada pengguna disabilitas, pelayanan bagi pengguna yang sakit saat di dalam perjalanan Commuter Line, serta layanan-layanan lainnya yang diberikan petugas pengamanan dengan cara humanis.
Tentunya, KAI Commuter ingin memberikan layanan Petugas Pengamanan yang tidak hanya bertugas untuk mengamankan, tetapi untuk layanan kepada penggunanya dengan cara yang humanis.
Terlebih lagi, adanya teknologi face recognition dimiliki KAI Commuter yang mendeteksi pelaku kejahatan hingga pelecehan, juga membantu meminimalisasi tindakan yang mengganggu keamanan dan kenyamanan pengguna Commuter Line. Bisa dipastikan, pelaku kejahatan yang sudah terdata di KAI Commuter tidak akan bisa lagi menggunakan layanan transportasi ini.
"Keseriusan petugas kami menciptakan keamanan, dilengkapi dengan teknologi face recognition, harapannya bisa membuat pengguna Commuter Line bisa tetap aman bepergian. Sebab, pelaku yang sudah terdata tidak akan diperkenankan menggunakan Commuter Line," pungkas dia.
Selain itu, KAI Commuter juga mengimbau agar pengguna Commuter Line disabilitas dan lansia dapat menggunakan nomor layanan khusus 081296605747 yang dapat dihubungi melalui telepon, SMS dan layanan WhatsApp untuk mendapatkan bantuan.