Suara.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anindya Bakrie merasa optimis pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa mencapai pertumbuhkan ekonomi sebesar 8 persen.
Dalam hal ini, Anindya akan melakukan fungsi Kadin secara optimal dengan membuka pasar seluas-luasnya.
"Optimistis dengan tetap waspada. Pemerintahan Prabowo ini berkelanjutan dan inklusif sesuai pengarahan beliau (Prabowo) yang intinya (kita semua) maju bersama," ujarnya seperti dikutip, Jumat (25/10/2024).
Anindya menuturkan, pihaknya dalam waktu dekat berencana melakukan audiensi dengan Presiden Prabowo. Pasalnya, Kadin tengan mempersiapkan agenda internasional, seperti KTT APEC di Lima Peru dan juga Rio De Jainero di Brasil untuk G20.
Baca Juga: Faktor-faktor Ini Bisa Berdampak Besar Terhadap Ekonomi RI di 2025
"Kami akan melakukan fungsi kami untuk membuka pasar dan mengajak investasi untuk masuk," imbuh dia.
Sementara, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan P Roeslani mengatakan, target pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh presiden Prabowo dalam 5 tahun ke depan adalah 8 persen. Dan dari pertumbuhan itu, justru 80 persen perannya ada di dunia usaha.
"Pertumbuhan kita bisa menuju 7-8 persen itu hanya bisa lewat dua hal yaitu investasi dan ekspor. Karena itu Kementerian Investasi strateginya adalah bagaimana menarik investasi yang berkelanjutan dan berkesinambungan dengan membangun industri yang berbasis clean energy dan berorientasi ekspor," jelas dia.
Sementara itu, Adik Presiden Prabowo Hashim S Djojohadikusumo menegaskan tentang kebijakan ekonomi Presiden Prabowo Subianto yaitu ekonomi Pancasila, yang prorakyat dan juga probisnis. Tujuannya adalah agar masyarakat hidup sejahtera dan masyarakat miskin dapat hidup lebih bermartabat.
"Dengan kesehatan yang terjangkau, dengan pendidikan yang terjangkau dan bagus, dengan pangan yang cukup. Intinya, program Pak Prabowo dan Mas Gibran adalah pengentasan kemiskinan. Saya yakin program makanan bergizi gratis akan dilaksanakan, dan program perumahan 3.000.000 unit per tahun atau 15 juta unit selama lima tahun akan menjadi salah satu penggerak ekonomi kita," pungkas dia.
Baca Juga: Kemasan Polos Ancam Industri Rokok Elektronik, Pengusaha: Kemenkes Perlu Kaji Ulang