HLF dan IAF Hasilkan 32 Kesepakatan Bisnis dengan Total Nilai Mencapai 3,5 Miliar Dolar AS

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 24 Oktober 2024 | 13:11 WIB
HLF dan IAF Hasilkan 32 Kesepakatan Bisnis dengan Total Nilai Mencapai 3,5 Miliar Dolar AS
High Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia telah sukses menyelenggarakan dua helatan internasional secara bersamaan. High Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2. Acara tersebut menghasilkan 32 kesepakatan bisnis dan kerja sama dengan total nilai mencapai US$3,5 miliar.

Bisnis dan kerja sama yang telah disepakati dalam form tersebut, tentunya harus bersama kita kawal. Tantangan selanjutnya adalah memastikan implementasi efektif dari kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai guna semakin berdampak bagi masyarakat Indonesia.

Untuk itu, Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Digital, menggelar Forum Literasi Politik, Hukum, dan Keamanan Digital (FIRTUAL) bertema "Mewujudkan Bandung Spirit 2063: Dampak High Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 Bagi Masyarakat Indonesia”.

“Ada banyak sekali pencapaian yang telah kita lakukan dalam forum HLF MSP dan IAF ke-2. Ada kerja sama internasional, kesepakatan bisnis, komitmen bersama untuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Bahkan kita bisa menjual pesawat dan peralatan militer,” jelas Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Digital, Filmon Leonard Warouw dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/10/2024).

Pertemuan HLF MSP dengan tema "Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change" berhasil mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, sektor swasta, organisasi internasional, dan masyarakat sipil.

Isu-isu krusial dibahas, termasuk soal perubahan iklim, ketimpangan sosial-ekonomi, dan transformasi digital. Sedangkan IAF ke-2, mengangkat tema ”Bandung Spirit for Africa's Agenda 2063”. Tema tersebut menghidupkan kembali semangat Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955 di Bandung, yang menjadi titik awal solidaritas negara-negara berkembang.

“Juga, ini menjadi spirit untuk tahun depan, kita akan merayakan 70 tahun KAA yang telah diadakan tahun 1955,” pungkas Filmon.

Beberapa tahun terakhir, Indonesia terus memperlihatkan kepemimpinannya dan dipercaya menjadi tuan rumah berbagai helatan internasional. Hal ini tentunya berdampak baik bagi Indonesia, yang berpeluang besar terlibat dalam gelaran internasional di masa mendatang.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Anak Agung Mia Intentilia menjelaskan bahwa ada beberapa event besar yang dihelat Indonesia sebelum menjadi tuan rumah HLF MSP dan IAF ke-2.

“Tahun 2022 Indonesia memegang posisi presidency di G20. Kemudian tahun 2023 ada ASEAN Chairmanship, sebagai bentuk kepemimpinan Indonesia dalam cakupan regional di Asia Tenggara,” jelas Mia.

REKOMENDASI

TERKINI