Suara.com - McDonald's (MCD) tengah diterpa kabar buruk, di mana salah satu menunya burger diketahui terinfeksi wabah E Coli di Amerika Serikat. Hal ini membuat pergerakan saham McDonald's turun hingga 5 persen pada perdagangan Rabu.
Seperti dilansir Yahoo Finance, Kamis (24/10/2024), saham restoran cepat saji ini turun 16,12 poin atau menjadi 298,57 pada penutupan perdagangan Rabu.
Badan POM AS atau CDC mengatakan McDonald's telah berhenti menggunakan bawang bombay segar dan roti daging sapi seberat seperempat pon di negara bagian tertentu.
CDC mencatat, satu orang meninggal dunia akibat wabah tersebut 10 orang dirawat di rumah sakit telah dilaporkan di 10 negara bagian.
Baca Juga: BEI Targetkan Transaksi Saham Harian Tembus Rp13,5 Triliun
"Ini adalah penyelidikan wabah yang berlangsung cepat. Kebanyakan orang sakit melaporkan memakan hamburger Quarter Pounder dari McDonald's dan para penyelidik bekerja cepat untuk memastikan bahan makanan mana yang terkontaminasi," tulis CDC dalam websitenya.
Saham MCD sebenarnya telah anjlok hingga 10 persen dalam perdagangan lanjutan segera setelah berita tersebut beredar pada hari Selasa.
Semenatara, Dalam memo internal yang dibagikan McDonald's di situs webnya kepala rantai pasokan McDonald's Amerika Utara Cesar Piña mengatakan perusahaan mengambil tindakan cepat dan tegas dan mencatat bahwa temuan awal dari penyelidikan.
"Perusahaan mengindikasikan bahwa sejumlah penyakit mungkin terkait dengan irisan bawang bombay yang digunakan dalam Quarter Pounder dan bersumber dari satu pemasok yang melayani tiga pusat distribusi," kata dia.
"Hasilnya, dan sejalan dengan protokol keselamatan kami, semua restoran lokal telah diinstruksikan untuk menghilangkan produk ini dari pasokan mereka dan kami telah menghentikan sementara distribusi semua irisan bawang bombay di wilayah yang terkena dampak," sambung dia.
Baca Juga: Waspada! Oktober, Bulan dengan Penuh Kejutan Buat Investor Saham
McDonald's akan menghapus sementara menu tersebut dari restoran-restoran di wilayah yang terkena dampak, termasuk Colorado, Kansas, Utah, dan Wyoming, serta sebagian wilayah Idaho, Iowa, Missouri, Montana, Nebraska, Nevada, New Mexico, dan Oklahoma. Akan tetapi, semua menu lainnya tetap tersedia.
"Meskipun insiden tersebut tampak lebih terkendali dibandingkan insiden lain yang pernah kita lihat dalam industri ini, perluasan investigasi atau publisitas berkelanjutan berpotensi membebani lalu lintas konsumen," tulis analis BTIG Peter Saleh dalam catatan kepada klien pada hari Rabu.
Ia menambahkan insiden tersebut dapat menghambat penawaran Chicken Big Mac dan McRib dalam waktu terbatas yang akan dilaksanakan hingga akhir tahun.