Waspada! Oktober, Bulan dengan Penuh Kejutan Buat Investor Saham

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:14 WIB
Waspada! Oktober, Bulan dengan Penuh Kejutan Buat Investor Saham
Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bulan Oktober dikenal istimewa dalam dunia pasar saham karena sejarah volatilitasnya dan menjadi awal kuartal keempat, yang menandai semakin dekatnya akhir tahun. Seperti Halloween yang identik dengan kejutan, pasar saham di bulan ini juga sering membawa pergerakan tak terduga.

Mengetahui hal tersebut, Sucor Sekuritas kembali mengadakan acara Hallowen Strategy dengan tema unik Sunda Kelapa Market Meneer – An Insight to The Market’s Maneuver. Acara ini menghadirkan lebih dari 100 Sucor Heroes yang meliputi financial influencer, pemenang stockwars, dan banyak lainnya. Hallowen Strategy juga turut menandai peresmian Stock Wars Trading Competititon batch kedua di 2024.

Pendaftaran Stock Wars Trading Competition ini dibuka dari tanggal 7-29 Oktober dengan total hadiah lebih dari 300 juta dan dapat diakses di member area Sucor Sekuritas.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengatakan nilai transaksi pasar modal Indonesia konsisten bertumbuh rata-rata 13 triliun per hari, sedangkan jumlah investor pasar modal tembus 14 juta SID. Artinya optimisme investor dan calon investor terus tumbuh.

Baca Juga: Xiaomi 15 Siap Meluncur dengan Snapdragon 8 Gen 4, Rilis 22 Oktober!

"BEI selalu berupaya mendukung investor untuk berinvestasi. Halloween Strategy ini menghadirkan suasana horor yang unik, namun di balik ketegangan tersebut terdapat peluang untuk mengoptimalkan keuntungan. Terima kasih kepada Sucor Sekuritas atas inisiatif literasi pasar modalnya. Semoga acara ini membawa manfaat dan kita bisa memanfaatkan peluang ini demi mengoptimalkan keuntungan yang maksimal di pasar modal.” Jeffrey dikutip Selasa (22/10/2024).

Sementara itu Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas mengungkapkan bulan Oktober adalah bulan yang menarik untuk berinvestasi di pasar saham, terutama bagi investor dengan strategi buy and hold.

"Halloween Strategy merupakan pendekatan yang telah digunakan oleh investor selama ratusan tahun, di mana mereka membeli saham pada bulan Oktober dan menahannya hingga kuartal pertama tahun berikutnya untuk memaksimalkan potensi keuntungan. Saat ini, Sucor Sekuritas sedang mengadakan promo Stock Wars Trading Competition dengan total hadiah lebih dari 300 juta rupiah," katanya.

Kunci utama acara Halloween Strategy adalah untuk memberikan edukasi dan wawasan mendalam tentang manuver pasar saham di bulan Oktober yang terkenal volatil dengan penyampaian market outlook oleh ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail.

Sebelumnya saat halloween strategy tahun lalu, ada 2 ekpektasi Sucor Sekuritas di tahun ini dan itu terjadi yaitu tingkat suku bunga diturunkan dan perang Israel-Iran. Dus kejadian ini akan sangat menguntungkan ekonomi Indonesia yang kemungkinan akan menikmati Second Commodity Supercycle. Dalam lima tahun ke depan, Sucor Sekuritas memprediksi bahwa harga komoditas tidak akan turun, memberikan keuntungan signifikan bagi Indonesia.

Baca Juga: Komisarisnya Jadi Menteri Pariwisata, Saham TLDN Justru 'Kebakaran' Aksi Jual Membludak

Ahmad Mikail, Ekonom Sucor Sekuritas juga mengungkapkan dengan adanya second commodity supercycle, bukan hal yang mustahil jika indeks saham meningkat hingga 5-6 kali lipat dari saat ini. Sektor-sektor sensitif seperti properti, infrastruktur, dan konsumer akan mendapatkan manfaat seiring dengan penurunan suku bunga.”

“Risiko terbesar yang perlu diwaspadai adalah potensi terjadinya konflik berskala penuh antara Iran dan Israel, yang dapat mengganggu stabilitas keuangan global. Meskipun demikian, ada optimisme bahwa pada Maret tahun depan, peringkat Indonesia akan naik menjadi BBB+, dan proyeksi optimis untuk pasar saham bisa mencapai 10.000 di tahun depan. Bond yield saat ini diperkirakan mencapai 5%, sementara harga emas dapat melonjak ke 3.000 dolar jika The Fed memangkas suku bunga hingga 200 basis poin. Emiten terkait emas berpotensi meraih keuntungan signifikan jika terjadi short squeeze di pasar.” Ungkap Ahmad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI