Dari Bucket Bunga ke Sarung Bantal, Berikut Kisah Sukses UMKM Yogyakarta Berkat Dana Bergulir

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:56 WIB
Dari Bucket Bunga ke Sarung Bantal, Berikut Kisah Sukses UMKM Yogyakarta Berkat Dana Bergulir
Ngadiyati, anggota KSPPS BMT Beringharjo. (Dok: LPDB KUMKM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koperasi, sebagai pilar ekonomi kerakyatan, terus menunjukkan perannya yang vital dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui skema dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), koperasi semakin mempermudah akses permodalan bagi para pelaku UMKM, sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha mereka. Seperti KSPPS BMT Beringharjo, salah satu koperasi yang aktif menyalurkan dana bergulir, telah memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM di wilayah D.I Yogyakarta.

Dengan dukungan dana bergulir, para UMKM ini dapat manfaat konkret, yakni memperluas usaha, meningkatkan kualitas produk, dan membuka lapangan tenaga kerja. Salah satu kisah sukses dari program ini adalah Ngadiyati, anggota KSPPS BMT Beringharjo, yang telah memanfaatkan dana bergulir untuk mengembangkan usaha Yasmin Souvenir di Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ngadiyati memulai usaha Yasmin Souvenir pada tahun 2020, berfokus pada pembuatan bucket bunga yang mulai ramai di Yogyakarta. Selain itu, usaha ini juga mencakup produk homedecor seperti gorden dan sarung bantal kursi sofa yang sudah lama dijalankan.

"Awalnya, pemasaran dilakukan secara offline, namun seiring berjalannya waktu, Yasmin Souvenir telah merambah ke pemasaran online dan melalui sosial media, meningkatkan jangkauan pasar," ujar Ngadiyati.

Ngadiyati bergabung dengan KSPPS BMT Beringharjo pada tahun 2022, terdorong oleh kebutuhan akan akses permodalan yang signifikan untuk mengembangkan usahanya.

"Usaha ini membutuhkan permodalan yang tidak sedikit untuk belanja keperluan usaha, seperti paket perlengkapan seserahan pernikahan. Oleh karena itu, saya mengakses permodalan melalui koperasi mitra LPDB-KUMKM, dan prosesnya sangat terbantu oleh teman-teman dari BMT Beringharjo," tambah Ngadiyati.

Dampak Positif Akses Modal di Koperasi

Dengan akses permodalan dari koperasi, usaha Ngadiyati mengalami pertumbuhan yang signifikan.

"Alhamdulillah, usaha saya bertumbuh, semakin banyak reseller, dan rezeki pun bertambah. Termasuk peralatan untuk produksi juga semakin lengkap," tambahnya.

Ngadiyati berharap, LPDB-KUMKM dapat terus melakukan sosialisasi dan mendekatkan diri kepada UMKM.

Baca Juga: GeTI Incubator Berikan Dukungan Nyata untuk UMKM Binaan PLN di INACRAFT on October 2024

"Harapannya diadakan semacam sosialisasi dan lebih dekat kepada UMKM, agar lebih banyak pelaku usaha yang bisa merasakan manfaat dari dana bergulir ini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI