Kawal Ekonomi 8% Prabowo, Kadin dan GP Ansor Akan Teken MoU

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 21:09 WIB
Kawal Ekonomi 8% Prabowo, Kadin dan GP Ansor Akan Teken MoU
Anindya Bakrie (Instagram/@anindyabakrie)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia (2024 – 2029) Anindya Bakrie mengatakan Kadin Indonesia akan segera membuat MoU (Nota Kesepahaman) dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansor. 

Anindya menilai bahwa slogan yang digaungkan GP Ansor sejalan dengan visi Kadin Indonesia. 

“GP Ansor mempunyai slogan namanya (akronim) 'BISA'. B-nya itu fokus kepada bisnis dan ekonomi, I-nya inovasi dan teknologi. S-nya sumber daya manusia, dan A-nya anak muda. Saya melihat ini semua bisa sekali bekerja sama dengan Kadin sebagai wadah dunia usaha Indonesia. Dan juga dengan bersama, kita bisa menjadi lebih kuat membangun perekonomian (khususnya) di daerah," kata Anindya, Sabtu (19/10/2024).

Anindya menambahkan, Kadin Indonesia mempunyai dua unsur utama yang memungkinkan GP Ansor untuk bekerja sama yaitu dengan Kadin Provinsi, Kabupaten/Kota, dan juga dengan asosiasi/himpunan sebagai anggota luar biasa (ALB) Kadin Indonesia.

Baca Juga: Pengalihan Arus Lalu Lintas Pelantikan Presiden 2024 di Sekitar DPR RI, Ini Rutenya

Dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara berkala akan menuju ke 8%, Anindya berharap agar GP Ansor ikut berperan dalam mendukung progam-program yang dicanangkan pemerintahan Prabowo -Gibran. Apalagi GP Ansor merupakan organisasi kepemudaan Muslim terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota/kader mencapai delapan juta. 

“Intinya memang bagaimana GP Ansor dapat berpikir ala pengusaha yang intinya sama-sama untung, agar berkelanjutan. Kita (Kadin dan GP Ansor) cari jalan sama-sama, model bisnisnya seperti apa. Dan (GP Ansor) SDM (Sumber Daya Manusia)-nya harus kuat. Saya rasa dengan (slogan GP Ansor) BISA itu adalah awal yang sangat baik,” ujar Anindya.

Dalam paparannya, Anindya menjelaskan prospek ekonomi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah situasi global yang multi-krisis. Dan Indonesia mempunyai tiga hal baik untuk menghadapi tantangan tersebut: Indonesia sebagai negara nonblok, Indonesia sebagai negara adidaya iklim dan Indonesia sebagai negara adidaya pangan. 

Menurut Anindya, optimisme pemerintahan Prabowo – Gibran mencapai pertumbuhan ekonomi berkala menuju 8% akan difokuskan pada empat faktor ketahanan, yaitu Ketahanan Energi, Ketahanan Pangan, Ketahanan Kesehatan, dan Ketahanan Infrastruktur. 

Dan hal tersebut selaras dengan pilar-pilar Kadin Indonesia: Ketahanan Pangan, Keamanan Kesehatan, dan Keamanan Energi, yang didukung dengan dua enablers atau strategi utama: Hilirisasi Untuk Semua dan Digitalisasi Untuk Semua.

Baca Juga: Donny Ermawan Calon Menteri Apa? Ini Rekam Jejaknya di Militer hingga Dipanggil Prabowo

"Kita musti percaya diri karena 20 tahun terakhir kita bisa berkembang lima kali (lipat). 20 tahun ke depan kenapa gak lima kali juga? Berikutnya kita musti percaya diri karena kita punya pemimpin yang baik, sekarang yaitu Pak Jokowi dan yang akan dilanjutkan oleh Pak Prabowo dan Mas Gibran," pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI