5 Tahun Indonesian AID: Kontribusi Nyata untuk Diplomasi dan Pembangunan Dunia

Jum'at, 18 Oktober 2024 | 15:44 WIB
5 Tahun Indonesian AID: Kontribusi Nyata untuk Diplomasi dan Pembangunan Dunia
Indonesia AID telah memberikan dukungan dalam rangka kerja sama pembangunan internasional kepada setidaknya 97 negara dan lembaga asing. (Dok: Indonesia AID)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesian AID atau Lembaga Dana Kerja sama Internasional (LDKPI) merupakan badan layanan umum yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan. Sejak diresmikan pada tanggal 18 Oktober 2019, Indonesia AID telah memberikan dukungan dalam rangka kerja sama pembangunan internasional kepada setidaknya 97 negara dan lembaga asing.

Pada usia ke 5 tahun ini, Indonesian AID telah bekerja sama dengan berbagai negara dalam berbagai kegiatan prioritas yang mendukung fungsi diplomasi yang diharapkan Indonesia. Sampai dengan September 2024, Indonesian AID telah memberikan bantuan Rp 523,56 Miliar kepada negara sahabat untuk berbagai program di antaranya untuk kesehatan, kemanusiaan, pelatihan, dan program lainnya.

Sebagian besar bantuan kerja sama Internasional Indonesia disalurkan ke negara-negara Asia (37%), Afrika (27%), dan kawasan Pasifik (15,7%), dan negara lain di Eropa dan Amerika Latin. Berdasarkan sektor, bantuan terbesar diberikan untuk sektor kesehatan (38,7%), diikuti bantuan kemanusiaan (26,7%), pelatihan dan pendidikan (24%), serta proyek infrastruktur dan pengadaan.

Untuk sektor kesehatan telah disalurkan bantuan penanggulangan HIV AIDS, TBC, Malaria, obat-obatan, alat kesehatan, vaksin, dan fasilitas telemedicine.

Tahun lalu, Indonesian AID telah memberikan bantuan vaksin Pentavalent sebanyak 1,5 juta dosis kepada Nigeria. Nigeria merupakan salah satu negara dengan populasi terbesar di Afrika, dengan tingkat kematian anak-anak akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin cukup tinggi. Di tahun 2024, bekerja sama dengan UNICEF, Indonesian AID juga memberikan bantuan vaksin polio sebanyak 10 juta dosis yang menjangkau ke 8,6 juta anak Afganistan. Afganistan merupakan salah satu dari dua negara di dunia yang masih berstatus endemic polio dengan akses mendapatkan vaksin sangat terbatas. Kedua bantuan vaksin ini menggunakan vaksin produksi PT Bio Farma, Holding BUMN bidang kesehatan. Selain mempererat hubungan dan kerja sama bilateral, dari sisi ekonomi kerja sama ini diharapkan juga dapat memajukan perekonomian nasional dengan mendorong perdagangan, membuka perluasan pasar, dan peluang investasi. Pada tahun yang sama, Biovaccines Nigeria Limited (BVNL) dan Otoritas Kesehatan Nigeria telah memesan pembelian lebih dari 8 juta dosis Measles Vaccine (vaksin campak) produksi PT Bio Farma. Pembelian vaksin Indonesia ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Nigeria yang masih terbatas.

Dukungan fasilitas kesehatan juga diberikan ke berbagai negara, di antaranya untuk pemberian kapal ambulance kepada Timor Leste guna meningkatkan akses layanan kesehatan di pulau-pulau kecil, rekonstruksi fasilitas kesehatan untuk masyarakat Ukraina yang terdampak konflik militer, renovasi Port of Moresby General Hospital, Papua Nugini, dan fasilitas telemedicine di Somalia.

Untuk sektor kemanusiaan, telah diberikan bantuan untuk penanganan Covid-19 di negara-negara Kawasan Asia dan Pasifik, bantuan bencana kekeringan Ethiopia, bantuan kemanusiaan untuk Palestina, Ukraina, serta bantuan untuk korban bencana alam di Afrika.

Pada saat puncak pandemi Covid-19 varian Delta melanda India tahun 2021, Indonesia memberikan bantuan berupa 200 unit oxygen concentrator dan 40.000 nasal canula yang diterbangkan dari Jakarta ke India yang dibagikan di wilayah Kerala, Karnataka, dan Tamil Nadu. Solidaritas ini dibalas India dengan mengirimkan 300 Konsentrator dan 100 Metrik Ton Oksigen Cair pada saat Indonesia mengalami puncak pandemi Covid-19. Indonesia dan India merupakan mitra strategis di Kawasan Asia. Keduanya terus mengembangkan kerja sama di berbagai bidang, baik melalui forum bilateral, regional, maupun multilateral.

Palestina merupakan salah satu negara penerima bantuan terbesar dengan total hibah senilai Rp 86,07 Miliar. Komitmen dan konsistensi Indonesia untuk Palestina tidak pernah surut. Hal ini sejalan dengan pernyataan Presiden Jokowi yang menekankan bahwa Indonesia akan terus memberikan dukungan bagi Palestina. Pernyataan ini disampaikan pada saat pengiriman bantuan ke Palestina di tahun 2023.

Baca Juga: Pertemuan Terakhir Sebelum Lengser, Jokowi Kumpulkan Penghuni Kabinet Indonesia Maju Siang Ini, Ada Apa?

“Selain bantuan kemanusiaan, Indonesia juga akan terus memberikan dukungan politik bagi Palestina,” ujar Presiden Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI