Joe Biden Teriaki PM Israel, Sebut Benjamin Netanyahu Orang Jahat Bermulut Besar

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 17 Oktober 2024 | 14:49 WIB
Joe Biden Teriaki PM Israel, Sebut Benjamin Netanyahu Orang Jahat Bermulut Besar
Arsip foto - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan pandangannya dalam sesi Partnership for Global Insfrastucture and Investment dalam rangkaian KTT G20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (15/11/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym/aa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hubungan Presiden AS, Joe Biden dengan PM Israel, Benjamin Netanyahu memanas. Hal ini terungkap dalam laporan jurnalis terkenal Bob Woodward melalui bukunya "WAR". 

Salah satu isu yang dibahas dalam buku ini adalah AS yang kelimpungan menangani sikap kekanak-kanakan Israel dan pemimpin mereka, Netanyahu.

Woodward menyebut, Biden menyampaikan ketidakpuasan terhadap Netanyahu secara pribadi, terutama terkait strategi Israel dalam serangan di Gaza dan Suriah. 

Meskipun Biden secara terbuka mendukung Israel, di balik layar terjadi ketegangan antara keduanya, terutama mengenai pendekatan militer Israel. Dalam satu percakapan, Biden mempertanyakan strategi Netanyahu dan memperingatkannya untuk tidak melakukan tindakan berlebihan.

Baca Juga: Andrew Garfield Serukan Dukungan Terhadap Palestina saat Promosi Film Baru

"Bajingan itu, Netanyahu, dia orang jahat. Dia orang yang sangat jahat!" ucap Biden secara pribadi tentang perdana menteri Israel itu kepada salah satu rekannya dalam buku WAR, seperti yang dikutip via CNN.

Dalam laporan yang merincikan perbincngan ratusan jam itu menyebut, Joe Biden sudah Biden berusaha menahan Israel dari serangan besar-besaran dan malah mendorong langkah yang lebih terukur.

"Apa strategi Anda, Bung?" Biden bertanya kepada Netanyahu selama panggilan telepon pada bulan April, Woodward melaporkan.

“Kami akan menyerang Rafah,” kata Netanyahu.

Tanggapan ini lantas membuat Biden kaget dan menuduh Netanyahu tanpa rencana, alias tidak memiliki strategi di kepalanya.

Baca Juga: Kisah Israel yang Tinggalkan AFC pada 1974, Timnas Indonesia Selanjutnya?

Pada bulan yang sama, Israel melancarkan serangan di Suriah yang menewaskan seorang jenderal tinggi di Korps Garda Revolusi Iran, yang mendorong Iran meluncurkan lebih dari 100 rudal balistik sebagai tanggapan, pertama kalinya Iran menembakkan rudal dari wilayahnya langsung ke Israel.

AS, bersama Arab Saudi, Yordania, dan sekutu AS lainnya, membela Israel. Sementara hampir semua rudal Iran berhasil dicegat, Netanyahu ingin membalas.

Biden juga meminta Netanyahu tidak perlu melakukan tindakan balasan. Namun, saran itu ditolak dan Israel justru memperluas serangan mereka.

"Saya tahu dia akan melakukan sesuatu, tetapi cara saya membatasinya adalah dengan mengatakan kepadanya untuk 'Tidak melakukan apa pun'," kata Biden kepada para penasihatnya, menurut Woodward.

Tetapi rasa frustrasi Biden terhadap Netanyahu memuncak saat perang terus meningkat.

“Dia pembohong besar,” kata Biden secara pribadi tentang Netanyahu, setelah Israel memasuki Rafah, tulis Woodward.

“Hei, apa-apaan ini?” Biden berteriak kepada Netanyahu pada bulan Juli setelah serangan udara Israel menewaskan seorang komandan militer Hizbullah dan tiga warga sipil di Beirut, menurut Woodward.

Biden mengaku khawatir dunia menganggap Israel sebagai negara jahat dan pembunuh. "Anda adalah aktor yang buruk!" kata Biden dalam buku tersebut.

Netanyahu lantas menanggapi tekanan dari Biden dan membela diri. Ia menglaim hanya menyerang negara teroris.

"Kami melihat peluang dan memanfaatkannya," kata Netanyahu.

Untuk diketahui, sejak menjajah Palestina pada 1948, Israel adalah negara penerima bantuan militer terbesar dari AS dengan perkiraan dana mencapai USD 251,2 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI