Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih memperhatikan kondisi infrastruktur menjelang lengser pada 20 Oktober. Salah satunya, meresmikan pembangunan jalan di Provinsi Aceh sepanjang 196 km.
Dalam hal ini, Jokowi ingin semua jalan dan jembatan di daerah bisa mulus dan harus berfungsi optimal. Dia menyebut, pemerintah daerah jangan menutup mata jika ada jalan yang rusak.
"Jalan dan jembatan untuk konektivitas antar kabupaten kota dan provinsi itu sangat penting sekali baik bagi mobilitas orang dan barang," ujar Jokowi dalam pesemian yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (15/10/2024).
Menurut Jokowi, rusaknya jalan memberikan efek yang luas terhadap ekonomi. Dia menjelaskan, jika jalan rusak maka logistik ikut terganggu dan imbasnya bisa ke kenaikan harga pangan.
Baca Juga: Sebelum Usulkan Herindra Buat Geser BG dari Kepala BIN, Jokowi Sudah Diskusi dengan Prabowo
"Jalan yang rusak dapat menghambat mobilitas logistik dan bisa berpengaruh pada harga yang diterima masyarakat," ucap dia.
Seperti dikutip Antara, Khusus di Provinsi Aceh, pemerintah telah melaksanakan Inpres jalan daerah sebanyak 24 ruas sepanjang 196 km dan jembatan sepanjang 60 meter yang menelan biaya Rp686 miliar.
Pembangunan maupun perbaikan jalan dan jembatan itu tersebar di 14 kabupaten Provinsi Aceh, yaitu di Aceh Timur, Bireuen, Simeulue, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Langsa, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, Aceh Nagan Raya, Gayo Lues, dan Bener Meriah.