Dimana pendidikan vokasi disesuaikan dengan kebutuhan industri melalui 40 persen teori dan 60 persen praktik, agar peluang peserta terserap di pasar kerja pun lebih terbuka seiring kemampuan yang dibekali selama masa studi. Selain itu budaya kerja positif pun ditanamkan bagi peserta, mengingat soft skill maupun sikap dan etos kerja merupakan hal penting yang wajib dimiliki dalam dunia kerja profesional.
"Penghargaan ini menjadi motivasi bagi Pupuk Kaltim untuk terus berperan dalam penguatan pendidikan vokasi di Indonesia. Apalagi di era yang kian kompetitif, sumber daya manusia adaptif dan terampil sangat dibutuhkan, utamanya penguasaan soft skills yang didukung kompetensi mumpuni pada spesifikasi bidang tertentu," tambah Soesilo.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengapresiasi dukungan Pupuk Kaltim terhadap penguatan pendidikan vokasi di Indonesia, yang sejauh ini telah direalisasikan melalui sinergi bersama BPSDMI Kemenperin. Hal ini merupakan salah satu fokus pihaknya, dengan memprioritaskan program pengembangan sumberdaya manusia di bidang industri yang kompeten dan berdaya saing global.
Menurut dia, Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan SDM karena memiliki populasi terbesar keempat di dunia dan terbesar di ASEAN, dengan persentase usia muda mencapai 67,5 persen dari total penduduk 281,6 juta jiwa. Oleh sebab itu, penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pelatihan di lingkungan Kemenperin sepenuhnya berjalan selaras dan terkoordinasi dengan dunia industri. Mulai dari perencanaan kurikulum, pelaksanaan pendidikan, pelatihan hingga penempatan kerja dari para lulusan.
"Maka melalui IDUTEX 2024, seluruh pemangku kepentingan dapat mengetahui lebih dalam bagaimana pendidikan dan pelatihan vokasi berperan signifikan terhadap pengembangan industri, melalui penyediaan tenaga kerja yang kompeten dan inovatif," kata Menteri Agus Gumiwang.