Utang Luar Negeri Indonesia Melonjak 7% di Agustus 2024

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 14 Oktober 2024 | 14:22 WIB
Utang Luar Negeri Indonesia Melonjak 7% di Agustus 2024
Petugas menghitung uang pecahan 100 dolar di Ayumas Money Changer, Jakarta Pusat, Kamis (19/3). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia pada Agustus 2024 sebesar USD 425,1 miliar. Angka itu tumbuh 7,3 persen secara tahunan dibandingkan Agustus tahun lalu.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengatakan, kenaikan utang luar negeri ini dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah.

"Perkembangan ULN tersebut bersumber dari sektor publik dan sektor swasta," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (14/10/2024).

Ramdan menuturkan, dari sisi utang luar negeri pemerintah pada periode tersebut mencapai USD 200,4 miliar, atau tumbuh 4,6 persen secara tahunan.

Baca Juga: Investor Asing Kabur Rp2,84 Triliun, Rupiah Tetap Kuat?

"Perkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik, seiring dengan semakin terjaganya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia," jelas dia.

Sedangkan, posisi utang luar negeri swastas juga mengalami kenaikan secara tahunan sebesar 1,3 persen menjadi USD 197,8 miliar. Perkembangan ULN tersebut terutama didorong oleh ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang mencatatkan pertumbuhan 1,6% (yoy).

"Berdasarkan  sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 79,3% dari total ULN swasta," ucap dia.

Meski naik, BI memandang, struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat. Hal ini, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

"Hal ini tecermin dari rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga sebesar 31 persen, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,3 persen dari total utang luar negeri," kata dia.

Baca Juga: Mengintip Proses Revaluasi BMN: Dari Inventarisasi hingga Laporan ke BPK

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI