Resensi Buku Transformasi Pembiayaan UMKM, Menopang Kemapanan Pelaku Usaha Mikro Menuju Masa Depan Berdaya Saing

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 11 Oktober 2024 | 18:42 WIB
Resensi Buku Transformasi Pembiayaan UMKM, Menopang Kemapanan Pelaku Usaha Mikro Menuju Masa Depan Berdaya Saing
Resensi Buku dari KemenKopUKM Seri Ke-4: Transformasi Pembiayaan UMKM: Daya Ungkit Menuju Kemapanan dalam Serial Pengarusutamaan Strategi Pengembangan Koperasi dan UKM [KemenkopUKM]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Buku "Transformasi Pembiayaan UMKM: Daya Ungkit Menuju Kemapanan" adalah salah satu terbitan Kementerian Koperasi dan UKM yang menggambarkan pentingnya transformasi pembiayaan dalam mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia. Ditulis oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah, buku ini memberikan wawasan mendalam mengenai peran pembiayaan inklusif dan inovatif dalam memperkuat daya saing UMKM. Diterbitkan Tahun 2024, buku ini adalah cetakan pertama.

Dengan gaya penulisan yang praktis, buku ini adalah salah satu pegangan wajib bagi pelaku UMKM, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya yang ingin memahami cara meningkatkan kapasitas dan ketahanan UMKM dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Diterbitkan oleh Kementerian yang sama dengan dukungan Tim Penyusun Buku Kementerian Koperasi dan UKM  pada Juli 2024, cetakan pertama buku ini terbagi menjadi dua bagian besar yang secara rinci membahas berbagai bentuk pembiayaan untuk UMKM, mulai dari usaha mikro hingga usaha kecil menengah.

Kerangka buku ini tersusun dari dua garis besar pembiayaan UMKM. Pertama, pemahaman transformasi pembiayaan usaha mikro melalui konsep seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster berbasis rantai pasok. Penyaluran KUR Klaster diarahkan untuk meningkatkan kapasitas usaha mikro, terutama dalam sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan.

Resensi Buku Serial Ke-4 KemenkopUKM [Ist]
Resensi Buku Serial Ke-4 KemenkopUKM [Ist]

Pada bagian ini juga menyoroti penerapan inovatif seperti Intelligent Credit Scoring yang memperluas dan mempercepat penyerapan KUR. Melalui metode ini, pembiayaan dapat lebih mudah diakses oleh para pelaku UMKM yang tidak memiliki agunan, namun tetap memenuhi kriteria penilaian kredit berbasis data alternatif, seperti data dari fintech dan perusahaan pembiayaan lainnya.

Pada bagian kedua, buku ini mengupas lebih dalam pembiayaan usaha kecil dan menengah. Pembaca akan diajak untuk memahami berbagai instrumen pembiayaan yang tersedia, seperti Securities Crowdfunding, Initial Public Offering (IPO), Peer to Peer Lending, serta skema lain yang memungkinkan UMKM mendapatkan modal untuk pengembangan usahanya.

Buku seri ke-4 dari total 7 serial ‘Pengarusutamaan Strategi Pengembangan Koperasi dan UKM’ ini tidak hanya sekadar menawarkan konsep dan teori kepada pembacanya, melainkan juga menunjukkan fakta melalui studi kasus dan contoh praktik terbaik dari berbagai pelaku UMKM yang sukses memanfaatkan skema pembiayaan ini.

Seperti yang disampaikan melalui kisah Wasid, seorang peternak domba dari Garut yang berhasil memanfaatkan KUR Klaster untuk mengembangkan usaha penggemukan dombanya. Wasid awalnya dianggap tidak layak menjadi peternak karena tidak memiliki modal besar, namun berkat pelatihan dan pembiayaan KUR Klaster, ia berhasil mengangkat usaha peternakan dombanya bersama dengan kelompoknya.

Dalam salah satu kutipan, buku ini menulis,"Keberhasilan Wasid dan kelompoknya dalam penggemukan domba tak lepas dari kerjasama tripartit antara peternak, penyalur dana, dan offtaker yang memberikan dukungan penuh terhadap usaha mereka." (Halaman 19).

Baca Juga: Dedikasi untuk UMKM, Kunci BRI Raih Gelar The Best State-Owned Enterprise

Hal ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa melalui KUR Klaster berbasis rantai pasok, penyaluran pembiayaan yang selama ini berfokus pada sektor perdagangan bergeser ke sektor produksi prioritas, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan. (Halaman 16).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI