Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut selama 10 tahun pemerintahannya pada 2014-2024 telah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.433 kilometer (km).
"Jalan tol sampai saat ini kira-kira 2.433 kilometer, di mana kalau kita ingat sejak tahun 1978 (Tol) Jagorawi dibangun sampai 10 tahun yang lalu itu hanya kira-kira 780 kilometer, selama 40 tahun lebih hanya 780 kilometer," kata Presiden saat berpidato dalam pembukaan Kompas 100 CEO Forum di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur seperti dikutip Antara, Jumat (11/10/2024).
Kendati demikian, Presiden membandingkan dengan China yang telah memiliki jalan tol sepanjang 48.000 kilometer
"Jadi, jauh banget masih," ujar Presiden.
Baca Juga: Capaian 10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Tekankan Pentingnya Digitalisasi UMKM
Selanjutnya, kata Presiden, selama 2014-2024, pemerintah juga telah membangun 26 bandara dan 25 pelabuhan baru.
"Dibangun 26 bandara baru, airport baru, pelabuhan sea port 25 baru, yang perbaikan (pelabuhan) ada 164," ungkap Presiden.
Berikutnya, Kepala Negara juga menyampaikan capaian dari pembangunan transportasi massal selama 10 tahun terakhir ini.
"Kemudian transportasi masal karena keruwetan di Jakarta dan Jabodetabek dan mungkin Bandung kita juga telah mulai bangun," ujar Presiden.
Ia menyampaikan Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) sudah beroperasi, meskipun baru melayani untuk lintas Lebak Bulus-Bundaran HI.
"Kemudian dalam proses dari HI ke Kota dan nanti selanjutnya sampai ke Ancol, belum yang east-west-nya," kata Presiden.
Kereta ringan atau light rail transit (LRT), lanjut Presiden, juga telah beroperasi.
"Meskipun juga baru dari tengah kota Jakarta menuju Cibubur dan Bekasi yang lain-lain masih dalam proses nanti akan dibangun," tutur Presiden.
Berikutnya, proyek kereta cepat juga telah dibangun dari Jakarta ke Bandung dengan panjang lintasan 148 km.
"Di China sekarang sudah memiliki kurang lebih 28.000 kilometer kereta cepat, kita 148 kilometer. Artinya, stok infrastruktur kita masih jauh tertinggal dari negara yang tadi saya sebut," ujar Presiden.