Pemerintah Akui Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Imbas Daya Beli Turun

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 07 Oktober 2024 | 14:54 WIB
Pemerintah Akui Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Imbas Daya Beli Turun
Aktivitas jual beli di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (6/8/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah mengakui kondisi deflasi selama 5 bulan ini imbas dari daya beli masyarakat yang menurun. Pada September 2024 ini, BPS mencatat RI masih deflasi 0,12 persen.

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Moga Simatupang, daya beli yang menurun ini bisa dilihat dari banyaknya event besar yang pengunjungnya jarang membeli.

"Terkait dengan daya beli maksudnya pengaruh ke deflasi ya karena memang kan event besar sekarang lagi menurun ya," ujarnya di Kantor Kementerian Perdagangan, Senin (7/10/2024).

Penurunan daya beli ini, kata Moga, juga karena maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Sehingga, orang yang terkena PHK mengerem untuk berbelanja.

Baca Juga: Deflasi Beruntun Buat Daya Beli Runtuh, Menko Airlangga Sebut Sebuah Kesuksesan

"Dengan demikian industri ini kan agak berkurang produksinya. Dampaknya ada beberapa terjadi PHK atau pengurangan jam kerja sehingga berdampak ke daya beli seperti itu," beber dia.

Namun, Moga melihat, ada harapan daya beli bisa kembali meningkat. Hal ini terdorong dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan libur panjang natal dan tahun baru.

"Kita berharap besok Pilkada dan juga Nataru akan normal kembali," imbuh dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan Indonesia kembali deflasi pada September 2024.

BPS mencatat, pada September 2024 terjadi deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,06 pada Agustus 2024 menjadi 105,93 pada September 2024.

Baca Juga: Harga Kopi dan Biaya Pendidikan Naik, Ini Penyebabnya

Sementara itu, secara year on year (yoy) atau tahunan terjadi inflasi sebesar 1,84 persen dan secara tahun kalender ataupun year to date terjadi inflasi sebesar 0,74 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI