Deflasi Beruntun Buat Daya Beli Runtuh, Menko Airlangga Sebut Sebuah Kesuksesan

Senin, 07 Oktober 2024 | 13:13 WIB
Deflasi Beruntun Buat Daya Beli Runtuh, Menko Airlangga Sebut Sebuah Kesuksesan
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Dok: KPC-PEN)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto menyatakan bahwa deflasi beruntun yang terjadi dalam lima bulan terakhir merupakan sebuah kesuksesan.

Menko Airlangga berargumen bahwa deflasi menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga. Ia juga optimistis bahwa kondisi ini akan mendorong peningkatan daya beli masyarakat.

Diketahui inflasi Indonesia pada September 2024 tercatat di angka 1,84 persen secara tahunan (yoy), atau lebih rendah dibandingkan Agustus 2024 sebesar 2,12 persen (yoy).

Realisasi tersebut masih masuk dalam rentang target yang ditetapkan sebesar 2,5 plus minus 1 persen.

“Capaian ini mencerminkan berbagai langkah yang diambil pemerintah di antaranya melalui optimalisasi operasi pasar murah, fasilitasi distribusi pangan, penyaluran bantuan pangan, pengembangan kios pangan, dan kerja sama antar daerah telah berhasil dalam menjaga stabilitas harga, terutama komoditas pangan,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Senin (7/10/2024).

Secara bulanan, pada September 2024 terjadi deflasi kelima secara berturut-turut. Deflasi bulan ini tercatat 0,12 persen (mtm).

Deflasi bulanan pada September 2024 terutama disebabkan oleh penurunan harga pada komponen harga bergejolak (volatile food/VF) yang mengalami deflasi sebesar 1,34 persen (mtm) dan penurunan pada komponen harga diatur pemerintah, terutama penurunan harga BBM.

Penurunan harga sejumlah komoditas pangan, seperti cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, dan tomat didorong oleh masih berlangsungnya musim panen di sejumlah daerah sentra produksi.

Secara tahunan, komponen harga bergejolak masih mengalami inflasi sebesar 1,43 persen (yoy), berada dalam sasaran di bawah 5 persen sesuai hasil high level meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) 2024.

Baca Juga: Harga Kopi dan Biaya Pendidikan Naik, Ini Penyebabnya

Komponen inti yang mencerminkan daya beli masyarakat mengalami inflasi sebesar 0,16 persen (mtm) atau 2,09 persen (yoy).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI