Jelang Pelantikan Prabowo, Modal Asing Tercatat Masuk Rp278 Triliun

Senin, 07 Oktober 2024 | 12:23 WIB
Jelang Pelantikan Prabowo, Modal Asing Tercatat Masuk Rp278 Triliun
Ilustrasi. Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing masuk bersih di pasar keuangan Republik Indonesia (RI) dalam periode 1 Januari hingga 3 Oktober 2024 mencapai sebesar Rp278,09 triliun.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing masuk bersih di pasar keuangan Republik Indonesia (RI) dalam periode 1 Januari hingga 3 Oktober 2024 mencapai sebesar Rp278,09 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Senin, mengatakan, perkembangan nilai tersebut berasal dari modal asing masuk bersih sebesar Rp191,75 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Rp49,92 triliun di pasar saham, dan Rp36,42 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN).

"Berdasarkan data transaksi 30 September hingga 3 Oktober 2024, total modal asing masuk bersih di pasar keuangan Indonesia mencapai Rp0,57 triliun," sebut Ramdan dikutip Antara, Senin (7/10/2024).

Perkembangan nilai tersebut bersumber dari modal asing masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp6,13 triliun, sedangkan di pasar saham dan di pasar SRBI terdapat modal asing keluar bersih masing-masing sebesar Rp4,36 triliun dan Rp1,20 triliun.

Baca Juga: Cadangan Devisa RI Tergerus Buat Bayar Utang Pemerintah

Pada semester II-2024 hingga 3 Oktober 2024, modal asing masuk bersih di pasar SRBI sebesar Rp61,41 triliun, di pasar SBN sebesar Rp70,38 triliun, dan di pasar saham Rp49,58 triliun.

Sementara premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 3 Oktober 2024 sebesar 68,02 basis poin (bps), naik dibandingkan 27 September 2024 sebesar 67,50 bps.

Imbal hasil (yield) SBN Indonesia tenor 10 tahun naik ke 6,62 persen pada 4 Oktober 2024, sedangkan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun meningkat ke level 3,846 persen pada 3 Oktober 2024.

Bank Indonesia konsisten memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Bank Indonesia dan OJK Diduga Selewengkan Dana CSR, Masuk Kantong Pribadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI