Dear Pak Prabowo! Pabrik Banyak yang Bangkrut, PHK Merajalela

Senin, 07 Oktober 2024 | 11:25 WIB
Dear Pak Prabowo! Pabrik Banyak yang Bangkrut, PHK Merajalela
Menteri Pertahanan yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto berpose silat saat menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/7/2024) siang. (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Terpilih Prabowo Subianto bakal dihadapkan pada kondisi tak begitu menyenangkan saat awal-awal resmi memimpin Indonesia pada 20 Oktober 2024 mendatang, pasalnya Prabowo bakal mendapatkan tantangan berat dalam mengatasi krisis industri yang semakin mengkhawatirkan.

Meningkatnya jumlah pabrik yang bangkrut dan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal telah memicu kekhawatiran akan dampak sosial dan ekonomi yang luas.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) yang dikutip Senin (7/10/2024) gelombang PHK terus meningkat selama 9 bulan terakhir sepanjang tahun ini.

Tercatat jumlah pekerja yang terkena PHK, mencapai 53 ribu orang dari bulan Januari-September 2024.

Baca Juga: Posisi Duduk Gibran Tak Sejajar Prabowo di HUT TNI Disorot: Belum Levelnya

Pada September 2024, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemenaker, Indah Anggoro Putri mengatakan, ada tambahan jumlah PHK sebanyak 6.753 orang.

"Total PHK per 26 September 2024, sebanyak 52.993 (53.000) tenaga kerja, meningkat (dibanding periode yang sama tahun lalu),” kata Indah.

Dan kasus PHK yang terbesar, Indah tak segan menyebut Jawa Tengah, totalnya mencapai 14.767 kasus. Disusul Banten sebanyak 9.114 kasus, dan DKI Jakarta 7.469 kasus.

Apabila dilihat bedasarkan sektornya, kasus PHK terbanyak berasal dari sektor pengolahan yang mencapai 24.013 kasus. Kemudian, disusul sektor jasa yang mencapai 12.853 kasus. Selanjutnya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 3.997 kasus.

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengakui banyak perusahaan yang melakukan PHK belakangan ini. Kemenaker, masih melakukan mitigasi terkait banyaknya PHK akhir-akhir ini.

Baca Juga: Tutup Debat Perdana, Ridwan Kamil Singgung Garis Tangan Hingga Pamer Kedekatan dengan Prabowo

“Kami terus melakukan memitigasi agar jangan sampai PHK itu terjadi. Jadi upaya-upayanya kami pertemukan, antara manajemen dengan pekerja, kami ketemukan itu, bisa menekan terjadinya PHK,” tutur Ida.

Contohnya, Jakarta yang berada di peringkat kedua setelah Jateng, terdapat 7.400 pekerja mengalami PHK pada periode Agustus 2024. Di Jawa Tengah, pekerja yang banyak mengalami PHK di sektor manufaktur, tekstil, hingga industri pengolahan.

"Sementara di Jakarta, korban PHK terbanyak adalah sektor jasa. Berikutnya di Banten, PHK banyak terjadi di industri petrokimia," pungkasnya.

Violin
Mahasiswa KAMI/KAPPI menyerukan TRITURA mengguncang stabilitas politik diramu dengan pemberontak G30S PKI , berujung : Soekarno dimakzulkan. Krisis moneter Asia Tenggara, US$ tembus us Rp 17 ribu diperburuk dengan tiga kali kenaikan BBM dalam setahun diramu dengan penembakan mahasiswa Trisakti di Semanggi, Kerusuhan Mei'98, berujung Soeharto mengundurkan diri. Krisis deflasi terburuk, bahkan dibandingkan dengan deflasi Mei 1998 dan 2020, diperparah PHK memuncak tajam, golongan kelas menengah semakin miskin, warisan hutang luar negeri masa pemerintahan Joko Widodo yang terburuk dibandingkan dengan seluruh presiden terdahulu, sedangkan Prabowo Subianto HANYA terkonsentrasi meneriakkan jargon-jargon revolusi masa penjajahan Belanda--Jepang, akan patriotisme perjuangan fisik, berkutat terus dengan polemik harga diri bangsa Dimata internasional.....berujung.......
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI