"Jadi kami target konsumsi listrik per kapita kemarin di angka 4.000 sampai 5.0000 (kWh). Tapi itu kita lihat pertumbuhan ekonominya hanya sampai dengan 5%," kata Bahlil.
Dewan Energi Nasional (DEN) sendiri telah menghitung jika konsumsi listrik per kapita hanya ditargetkan sebesar 5.500 kWh, maka pertumbuhan ekonomi hanya bisa tercapai sebesar 6% per tahun.
"Saya sebagai Ketua Harian DEN sudah memutuskan kalau di angka 5.500 kWh itu hanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 6%," tambahnya.
Karena itu, pemerintah memutuskan untuk mendorong konsumsi listrik per kapita setidaknya di angka 6.000 kWh hingga 6.500 kWh untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dicanangkan Prabowo Subianto.
"Ini sejalan dengan arah kebijakan Pak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Mas Gibran. Jadi nanti kita breakdown dia di RUPTL, seterusnya ini nanti Dirut PLN, kita akan bicarakan," jelas Menteri Bahlil.