"Nantinya, BBN Airlines Indonesia akan memberikan pengalaman perjalanan udara dengan standar keamanan dan pelayanan yang tinggi," lanjut Martynas.
Ia menambahkan bahwa penambahan sertifikasi ini menjadi langkah awal bagi BBN Airlines Indonesia untuk memenuhi permintaan penerbangan yang besar, terutama menjelang hari raya besar seperti Idul Fitri dan musim liburan di Indonesia.
"Selain permintaan penerbangan domestik yang cukup besar, permintaan tinggi juga datang dari India dan China. Oleh karena itu, BBN Airlines Indonesia telah mengatur area operasionalnya yang mencakup Asia dan wilayah Oseania sehingga perusahaan tidak hanya melayani kebutuhan domestik tetapi juga permintaan dari negara-negara tetangga," katanya.
BBN Airlines Indonesia telah menyiapkan tiga armada Boeing 737-800 untuk melayani permintaan penumpang charter dan tiga pesawat kargo dengan armada Boeing 737-800 serta Boeing 737-400 untuk penerbangan domestik maupun internasional.
Dengan armada yang tersedia dan permintaan yang tinggi, BBN Airlines Indonesia menargetkan untuk mengoperasikan 40 pesawat pada tahun 2027.
Pemilik BBN Airlines Indonesia adalah Avia Solutions Group, penyedia layanan aircraft, crew, maintenance, dan insurance (ACMI).
BBN Airline berkantor di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) sedangkan induk usahanya beroperasi di Dublin, Irlandia. Avia Solutions Group didirikan oleh Gediminas iemelis, ia juga merupakan ketua dan pemilik mayoritas saham perusahaan, sedangkan CEO dijabat oleh Jonas Janukenas.
Saat ini, Avia Solutions Group memiliki armada 199 pesawat. Tidak hanya layanan ACMI, Avia Solutions Group juga menawarkan berbagai layanan penerbangan lainnya, seperti maintenance, repair and overhaul (MRO), pelatihan pilot dan kru, ground handling, dan berbagai layanan lainnya.