Suara.com - PT Pertamina EP (PEP) Adera Field terus berkontribusi dalam pengembangan masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan meluncurkan Program Permata (Pertanian Mandiri untuk Desa Tangguh) di Desa Pengabuan, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI.
Program ini ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pemberdayaan petani serta perempuan di wilayah tersebut.
Selama ini, masyarakat Kabupaten PALI hanya bisa melakukan satu kali tanam dan panen dalam setahun karena kondisi iklim yang tidak menentu.
"Musim kemarau yang panjang dan banjir di musim hujan membuat hasil pertanian tidak maksimal. Dengan teknologi pertanian modern yang kami bawa, masyarakat bisa lebih efisien dalam pengelolaan lahan," ujar Adam S Nasution, Manager Adera Field ditulis Senin (30/9/2024).
Baca Juga: Perum Bulog: Perlu Ada Solusi Inovatif untuk Mengatasi Ketahanan Pangan
Pada 2021, PT Pertamina EP Adera Field memperkenalkan sistem pengairan otomatis berbasis Android, Automatic Drip Irrigation System, yang memungkinkan petani mengatur debit air dan waktu pengairan sesuai kebutuhan. Teknologi ini terbukti meningkatkan efisiensi air dan produktivitas tanaman.
Inovasi terus berlanjut hingga 2023, ketika PT Pertamina EP Adera Field memanfaatkan limbah jerami sebagai sumber energi alternatif untuk dry house, mempercepat proses pengeringan padi hingga tiga kali lebih cepat dibandingkan metode pengeringan tradisional.
Bibit unggul padi tahan iklim, seperti varietas mentik susu dan ngaos jilid dua, juga dikembangkan untuk meningkatkan hasil panen. Hasil produksi meningkat hingga 86%, sementara biaya produksi turun hingga 69% berkat teknologi ini.
Indah Yani, anggota kelompok tani setempat, menyatakan bahwa panen yang sebelumnya hanya bisa dilakukan sekali setahun kini bisa dilakukan dua kali.
“Hasil panen kami meningkat drastis, dari 500 kg menjadi 1,2 ton per musim,” ujarnya.
Baca Juga: Gelar IIRC 2024, Perum Bulog Ajak 17 Negara Bahas Ketahanan Pangan
Program ini juga memperkuat peran perempuan dalam perekonomian desa. Ketua Kelompok Selaras Alam, Herawati, menyebut bahwa pendapatan keluarga meningkat dari Rp 401.512 menjadi Rp 3.456.874 per bulan berkat keberhasilan program.
Selain itu, teknologi dry house yang memanfaatkan jerami membantu mengeringkan padi dan tanaman obat dengan lebih cepat tanpa merusak kualitas bioaktifnya, menjaga kualitas produk untuk dipasarkan.
Program Permata ini menjadi contoh praktik pertanian berkelanjutan yang berhasil mendorong kesejahteraan masyarakat dan mengarah pada zero waste. PT Pertamina EP Adera Field berharap program ini bisa diterapkan di desa-desa lain di Kabupaten PALI.
Dengan kontribusi teknologi dan inovasi ini, PT Pertamina EP Adera Field berharap dapat memperluas dampak positifnya dan meningkatkan ketahanan pangan di daerah tersebut.