Suara.com - Para ibu di Dusun Telemung, Desa Telemungsari, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Tengah, saat ini bisa berkarya mandiri berkat modal yang diberikan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dalam bentuk Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Jika sebelumnya, sehari-hari pekerjaan mereka hanya berkebun serabutan, kini berkat Program Mekaar, sejumlah ibu di dusun ini bisa ikut membantu ekonomi keluarga dengan bisnis jual beli hewan ternak.
Marsiyati, misalnya, jika beberapa tahun lalu hanya bergantung pada penghasilan suaminya yang tak menentu, kini Marsiyati dan suami bersama-sama menjalankan bisnis jual beli ternak. Bisnis ini dimulai sejak 2017, ketika ia bersama para ibu lainnya diperkenalkan kepada PNM.
"Waktu itu, PNM datang ke kelurahan dan diarahkan ke dusun kami untuk membantu ibu-ibu di sini," ujar Marsiyati kepada Suara.com, Jatim, Jumat (27/9/2024).
Di tahun tersebut, Marsiyati dipercaya PNM dengan pinjaman Rp2 juta. Uang ini dimanfaatkan untuk ternak kambing, yang enam bulan kemudian mulai beranak-pinak. Kambing-kambing tersebut kemudian dijual dengan harga variatif, mulai Rp700 ribu untuk anak kambing hingga Rp4 juta untuk kambing paling besar.
Baca Juga: Berbagi Inspirasi, PNM Bawa AO Mekaar Jadi Pembicara di Hungaria
Dengan bisnisnya yang berjalan relatif lancar, Marsiyati pun lancar membayar cicilan kepada PNM. Dengan kedisiplinannya tersebut, PNM pun menaikkan jumlah pinjamannya secara bertahap, dari Rp5 juta, dan kini Rp10 juta.
Dengan jumlah pinjaman yang semakin besar, Marsiyati mengatakan, bisnisnya pun semakin maju. Banyak kambingnya beranak semakin banyak, sehingga tabungan keluarga semakin banyak.
"Sebentar lagi, saya akan memasukkan anak ke SMA. Pasti butuh biaya lebih besar," ujarnya.
Senyum Marsiyati semakin lebar, karena kini bukan hanya kambing saja yang ia perjualbelikan. Ia dan suaminya mulai memelihara sapi.
"Sekarang, saya sudah punya 3 sapi juga. Saya sudah pernah menjual seekor dengan harga belasan juta. Hasilnya buat tabungan anak saya masuk SMA," katanya sumringah.
Baca Juga: PNM Beri 5 Tips UMKM Raih Cuan di Harbolnas
Hal yang sama dikemukakan Sariyah (29). Kehidupan ibu anak empat ini tergolong sejahtera, setelah ia menjadi nasabah PNM.
"Empat tahun lalu, saya tidak punya pekerjaan apa-apa, apalagi suami baru saja meninggal. Ketika menikah lagi beberapa bulan kemudian, saya mencoba mengajukan pinjaman kepada PNM, yang saya berikan ke suami untuk modal ternak kambing," katanya.
Sama dengan Marsiyati, Sariyah pun sukses dalam peruntungannya dalam bisnis jual beli kambing. Tiap enam bulan hadir beberapa anak kambing baru, yang kemudian dijual dengan harga rata-rata Rp1 juta hingga Rp1,5 juta untuk ukuran sedang.
"Sekarang saya serahkan bisnis ini kepada suami, biar dia yang mengatur. Saya sendiri bisa fokus mengurus anak," kata ibu, yang memiliki 2 anak kembar berusia 3 tahun dan seorang bayi 5 bulan ini.
Ketika Suara.com menanyakan di mana rumahnya, Sariyah menunjukkan sebuah rumah permanen dengan dinding batu bata dengan cat terang yang tergolong bagus. Sebagian besar rumah warga Dusun Telemung sendiri hanya berdinding bambu.