Dalam satu bulan, produksi Minosorghum rata-rata 60 hingga 100 pcs. Dari jumlah ini, omzet yang diterima oleh Poppy bisa mencapai belasan juta rupiah.
Poppy berharap semakin banyak masyarakat yang sadar akan manfaat sorghum dan melihatnya bukan hanya sebagai makanan alternatif, melainkan sebagai bahan makanan utama yang sehat dan bernutrisi.
![Katalog produk Minosorghum [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/27/76040-minosorghum.jpg)
Sorghum: Bukan Sekadar Alternatif, tapi Potensi Masa Depan
Makanan bebas gluten memang semakin populer di kalangan masyarakat yang peduli dengan kesehatan. Sorghum hadir sebagai alternatif yang kaya nutrisi, dan brownies buatan Poppy memiliki rasa yang khas dan legit, meski tanpa tambahan gula yang berlebihan.
“Rasa sorghum itu sudah unik dan manis meski hanya dengan dark chocolate murni,” jelas Poppy.
Bahkan, potensi sorghum tidak hanya terbatas pada olahan makanan. Sorghum dapat diolah menjadi bioenergi seperti bioetanol, yang dapat menjadi solusi bagi masalah energi terbarukan di masa depan. Dengan kemampuannya tumbuh di berbagai kondisi iklim tropis dan toleransi terhadap kekeringan, sorghum menjadi tanaman yang tidak hanya ekonomis, tetapi juga ramah lingkungan.
Keberhasilan Poppy dalam mengembangkan Minosorghum menjadi bukti bahwa sorghum memiliki nilai ekonomi tinggi dan bisa menjadi ladang usaha yang menjanjikan.
Tidak hanya itu, kisah Poppy juga memberikan inspirasi kepada pelaku UMKM lain bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan dukungan yang tepat, usaha kecil dapat berkembang dan menjadi besar.
Kesuksesan Minosorghum ini juga tak lepas dari peran BRI yang mendampingi UMKM melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan. BRIncubator menjadi salah satu bukti nyata komitmen BRI dalam membantu pelaku usaha kecil dan menengah untuk tumbuh dan berkembang di tengah tantangan ekonomi.
Baca Juga: Bunga Rendah, Modal Lancar! Cek Syarat Pinjaman KUR BRI 2024
Harapan di Masa Depan