Industri Kecantikan Terus Menggeliat, Waspadai Produk Etiket Biru

Tim Liputan Bisnis Suara.Com
Kamis, 26 September 2024 | 17:06 WIB
Industri Kecantikan Terus Menggeliat, Waspadai Produk Etiket Biru
Ilustrasi skincare (Pexels/Ron Lach)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pabrik ini tidak hanya menawarkan jasa produksi, tetapi juga aktif merekrut reseller dari brand lain dan memproduksi produk yang sangat mirip dengan brand tersebut. Praktik seperti ini jelas merugikan pemilik brand yang berusaha membangun reputasi dengan produk yang aman dan berkualitas.

Jika produk tersebut menimbulkan masalah bagi konsumen, nama baik pemilik brand-lah yang tercoreng.

“Aku dipanggil BPOM, namaku yang rusak, bukan dia,” kata Dokter Oky, menggambarkan bagaimana pabrik dapat lepas tangan saat masalah muncul, sementara pemilik brand yang harus bertanggung jawab.

Kasus seperti ini menunjukkan betapa pentingnya bagi para pemilik brand skincare untuk memastikan bahwa mereka bekerja sama dengan pabrik yang mematuhi semua regulasi.

BPOM memiliki aturan ketat tentang produksi dan penjualan produk skincare, dan mengabaikan regulasi ini dapat berdampak buruk pada kesehatan konsumen serta reputasi brand.

Dokter Oky mengingatkan bahwa racikan di klinik berbeda dengan racikan yang dijual bebas. Itu berarti, produk yang dijual secara online atau melalui reseller harus memiliki izin yang jelas dan tidak boleh mengandung bahan berbahaya.

Bekerja sama dengan pabrik yang tidak mematuhi regulasi hanya akan menjerumuskan brand ke dalam masalah hukum dan kehilangan kepercayaan dari konsumen.

"Aku merasa lebih tenang sekarang setelah tidak bekerja sama dengan pabrik itu,” katanya.

Baca Juga: 4 Varian Serum Finally Found You untuk Eksfoliasi hingga Kulit Berjerawat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI