Wamenkeu II: Menurunnya Kelas Menengah Karena Pandemi

Sales Team Suara.Com
Rabu, 25 September 2024 | 23:39 WIB
Wamenkeu II: Menurunnya Kelas Menengah Karena Pandemi
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Thomas Djiwandono dalam Media Gathering yang diselenggarakan di Serang, Banten, Rabu, (25/9/2024). (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono menanggapi soal longsornya jumlah kelompok kelas menengah selama beberapa tahun terakhir. Menurunnya kelompok kelas menengah memang menjadi tantangan utama kesehatan ekonomi Indonesia ke depan.

Keponakan Prabowo Subianto itu menyebut, penurunan jumlah kelompok tersebut bukan karena adanya kebijakan tertentu, melainkan karena dampak dari Pandemi Covid-19.

"Kelas menengah turun terus saya rasa perlu berhati-hati. Saya rasa konteksnya dulu kenapa kelas menengah ini turun? Itukan ada kaitanya sama pandemi," tutur Thomas dalam Media Gathering APBN 2025 yang digelar di Serang, Banten, Rabu, (25/9/2024).

Menurut Thomas, pandemi Covid-19 membuat gerak ekonomi melambat, sehingga berdampak signifikan bagi para pelaku usaha bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. Akibatnya, mereka pun harus mengambil keputusan yang sulit dihindari yakni PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

Baca Juga: Sri Mulyani Izin Pamit, Tunjuk Keponakan Prabowo: Ini Yang Akan Meneruskan!

"Saya mau garis bawahi bahwa tantangan2 yg dihadapi oleh kelas menengah ini bukan karena kebijakan yang kurang, tapi harus liat kontes pandemi tadi," ujar Thomas.

Dalam kesempatan tersebut, Thomas juga menyampaikan pandangannya mengenai pengeluaran dari kelompok kalangan menengah. Dia menyebut, pengeluaran terbesar pada kelompok ini terjadi di sektor makanan.

"Sekarang spendingnya lebih banyak dishift ke makanan. Ini menunjukan bahwa spending yang tadinya baju, jalan-jalan, sekarangberubah. Ini memang menjadi suatu hal yang dicermati betul. Saya rasa ini memang menjadi PR (pekerjaan rumah) pemerintahan Pak Prabowo yang utama bagaimana kita mencari solusi jangka panjang untuk kembali ke level pra pandemi tadi," katanya. 

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk kelas menengah selama lima tahun terakhir turun dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 53,83 juta pada 2021. Selanjutnya, jumlah masyarakat kelas menengah juga tercatat kembali turun pada 2022 menjadi 49,51 juta, turun pada 2023 menjadi 48,27 juta dan pada 2024 turun menjadi 47,85 juta.

Baca Juga: Xiaomi Konfirmasi Redmi Note 14 Pro 5G Pakai Snapdragon 7s Gen 3, Siap Bersaing di Kelas Menengah!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI