Presiden Jokowi Yakin Smelter Freeport di Gresik Bakal Tambah Pendapatan Negara Rp 80 Triliun

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 24 September 2024 | 08:14 WIB
Presiden Jokowi Yakin Smelter Freeport di Gresik Bakal Tambah Pendapatan Negara Rp 80 Triliun
Smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur. [Foto dok. PT Freeport Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi industri tambang untuk meningkatkan nilai tambah komoditas nasional. Ia menyebutkan bahwa dengan adanya smelter ini, Indonesia tidak lagi hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga produk olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

"Ini adalah langkah nyata untuk mengurangi ketergantungan kita pada ekspor raw material dan meningkatkan pendapatan negara dari sektor pertambangan," ujar Jokowi. Dia juga mengapresiasi pembangunan smelter yang berlangsung selama hampir tujuh tahun dan melibatkan ribuan tenaga kerja.

Manfaat Smelter Freeport di Gresik

Smelter ini diharapkan memberikan beberapa manfaat besar bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia, di antaranya:

Meningkatkan nilai tambah produk tambang: Dengan pengolahan konsentrat tembaga di dalam negeri, nilai tambah dari komoditas tersebut akan meningkat signifikan.
Mendorong Hilirisasi Industri: Fasilitas ini memulai hilirisasi produk tambang, sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk tidak lagi mengekspor bahan mentah.
Meningkatkan Pendapatan Negara: Smelter ini diproyeksikan akan menghasilkan pendapatan tambahan dari pajak, royalti, dan ekspor produk jadi.
Dukungan bagi Industri Lain: Produk-produk olahan dari smelter dapat mendukung industri lain di dalam negeri seperti industri elektronik dan otomotif.

Proses Pembangunan Smelter

Pembangunan smelter di Gresik dimulai pada tahun 2017, dengan investasi yang mencapai sekitar sekitar Rp 56 triliun. Setelah tujuh tahun pengerjaan, proyek ini rampung pada tahun 2024. Smelter yang dibangun di atas lahan seluas 104 hektar ini memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 5,7 juta ton per tahun, menjadikannya salah satu smelter terbesar di dunia dalam hal kapasitas pengolahan.

Tenaga Kerja yang Terlibat

Proyek pembangunan smelter ini melibatkan sekitar 40.000 tenaga kerja, mulai dari konstruksi hingga operasional. Ke depan, fasilitas ini akan mempekerjakan lebih dari 2.000 pekerja secara langsung untuk memastikan operasionalnya berjalan lancar. Tenaga kerja ini terdiri dari teknisi, insinyur, hingga tenaga pendukung lainnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Penyelesaian Divestasi 10% Saham Freeport Segera

Produk Smelter Freeport

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI