Suara.com - Presiden Joko Widodo meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk segera menyelesaikan divestasi 10 persen saham PT Freeport Indonesia.
"Saya minta memang secepatnya harus di-clear-kan, karena smelter-nya juga sudah jadi. Dan ini adalah milik Indonesia," ungkap Jokowi setelah meresmikan smelter PT Freeport di Gresik, Jawa Timur, dilansir dari Antara, Selasa (24/9/2024).
Jokowi menambahkan bahwa proses negosiasi saat ini masih berlangsung dan tidaklah mudah. Ia mengingatkan pengalaman saat Indonesia mengambil 51 persen saham PT Freeport, yang juga melibatkan negosiasi panjang dan sulit.
"Dulu saat kita mengambil 51 persen, itu juga negosiasinya juga tidak sebulan, dua bulan, tiga bulan, tahunan, alot. Bukan hal yang gampang. Dan saat itu memang banyak yang sudah pesimis, tapi saya (saat itu) optimis bahwa akan kita dapatkan 51 persen saham mayoritas," jelasnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Smelter Freeport di Gresik Dorong Indonesia Menuju Era Industri Maju
Divestasi 10 persen saham ini merupakan syarat untuk perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) PT Freeport.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga mengonfirmasi pada Agustus 2024 bahwa negosiasi hampir selesai, dengan pihak Freeport masih menyiapkan syarat yang diperlukan.