Ia pun menambahkan akan terus berupaya menciptakan dampak luas yang tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang layak.
"Kami percaya, dengan kolaborasi dan inisiatif yang tepat, kita dapat mewujudkan multiplier effect yang lebih luas bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional kami.”
Pertamina Gas sebagai perusahaan infrastruktur energi yang memiliki wilayah operasi di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Papua mencatatkan aset di sektor midstream hingga downstream dengan 62 ruas pipa sepanjang 2930 km, dua LPG Plant dengan kapasitas 1.130 ton per hari, terminal regasifikasi dengan kapasitas 400 BBtud dan LNG Hub kapasitas 127.000 M3 sebagai infrasktruktur pendukung penyaluran energi di Indonesia.
Oleh karenanya, Baron juga menekankan komitmen Pertamina Gas dalam Tanggung Jawab Sosial Lingkungan yang menjadi bagian penting dari terwujudnya Social License to Operate (SLO) dalam operasional bisnis perusahaan
"Melalui implementasi program CSR ini, kami mendapatkan legitimasi sosial dari masyakat bufferzone kami" tambahnya.
CEO Portman College, Gym Chan sebagai penyelenggara acara, menyampaikan apresiasinya terhadap perusahaan-perusahaan di Asia yang berkomitmen penuh terhadap implementasi program CSR sebagai wujud Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
"Kedepan, kita perlu berkolaborasi untuk memperluas pengetahuan terutama bagi generasi muda tentang pentingnya keberlanjutan dan CSR sebagai bagian penting dari mewujudkan kemandirian masyarakat," kata Chan.