Suara.com - Kepolisian Resor (Polres) Cilegon berhasil menangkap lima orang pelaku dalam kasus penculikan dan pembunuhan Aqilatunnisa Prisca Herlan. Kasus ini semakin memprihatinkan karena pelaku utamanya ternyata adalah ibu-ibu yang sudah memiliki anak.
Pengungkapan kasus ini berkat kerja keras tim khusus yang melibatkan Polda Banten, Polres Lebak, dan Polres Cilegon.
Para pelaku berhasil ditangkap dalam waktu satu hari, tepatnya pada Sabtu, 21 September 2024, di beberapa lokasi yaitu Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak.
Salah satu pelaku penculikan dan pembunuhan adalah teman ibu korban. Proses pemeriksaan intensif masih berlangsung di Polres Cilegon, untuk mengungkap lebih lanjut motif serta keterlibatan para pelaku lainnya.
Baca Juga: Geger! Mayat Bocah Dilakban Ditemukan di Pantai Cihara, Misteri Kematian Masih Diselidiki
Identitas lima pelaku tersebut masing - masing yakni Rahmi, Saenah, Emi, Yayan Herianto dan Ujang.
Kapolres Cilegon, AKBP Eko Tjahyo Untoro mengungkapkan, masing-masing pelaku punya peran dalam kejahatan bengis ini.
Eko menambahkan bahwa ada dugaan motif hutang-piutang yang menjadi penyebab Aqila diculik dan kemudian dibunuh.
Beredar pula video yang menunjukkan penangkapan seorang wanita yang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut. Wanita tersebut disebut-sebut berprofesi sebagai guru les Aqila, namun hingga kini peran pastinya masih dalam proses penyelidikan.
Kasus penculikan dan pembunuhan sadis ini terungkap setelah jenazah Aqila ditemukan di tepi Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, pada Kamis, 19 September 2024. Saat ditemukan, wajah bocah perempuan tersebut dililit dengan lakban, menunjukkan bahwa dia mengalami kekerasan sebelum akhirnya tewas.
Baca Juga: Orangtua Aqila Sempat Diancam Sebelum Korban Hilang dan Ditemukan Tewas
Menurut keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber, termasuk wawancara dengan keluarga korban, ibu Aqila sering berbisnis kredit barang dengan beberapa kenalannya, termasuk pelaku.
"Pelaku diduga merasa sakit hati karena urusan kredit barang yang tak kunjung terselesaikan," ungkap seorang kerabat korban yang meminta namanya dirahasiakan.