Suara.com - Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, sebagai perusahaan BUMN, SIG berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan dan pengembangan UMKM melalui berbagai program pembinaan, untuk menggerakkan perekonomian daerah.
Karena sejak dulu menurut Vita UMKM telah terbukti menjadi salah satu penyokong perekonomian.
“UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian karena mendukung pemberdayaan masyarakat dalam hal pengentasan pemasalahan sosial seperti pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan," kata Vita dalam keterangannya dikutip Jumat (20/9/2024).
Menurut dia dengan pendampingan yang berkelanjutan, akan lebih banyak UMKM di Tanah Air yang dapat berkembang, berdaya saing, mandiri dan mampu menembus pasar nasional hingga global, sehingga mampu memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi bangsa dan negara.
Baca Juga: Bersih-Bersih BUMN, Erick Thohir 'Suntik Mati' Korupsi di Indofarma
Hal inilah yang melatarbelakangi adanya Rumah BUMN (RB) Rembang yang dikelola oleh PT Semen Gresik, anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) untuk melakukan pendampingan terhadap para pelaku UMKM.
Selama empat tahun, RB Rembang telah membantu lebih dari 400 mitra UMKM dan mencatatkan transaksi senilai Rp3,9 miliar. Melalui pelatihan dan pendampingan, RB Rembang terus menjadi mitra strategis bagi para pengusaha lokal yang ingin mengembangkan usahanya, seperti yang dialami Ahmad Soffa yang mengembangkan usaha sirop dari buah kawista.
Ahmad Soffa diketahui berhasil menjual ribuan botol sirop buah kawista ke wilayah Rembang, Blora, Pati, hingga Tuban.
Menurut pria yang akrab disapa Soffa ini, buah kawista yang dikenal dengan aroma dan rasa uniknya, kian sulit ditemukan.
“Saya melihat potensi di sini, bukan hanya dari sisi bisnis, tapi juga bagaimana menjaga warisan Rembang. Pohon penghasil buah kawista di Rembang sekarang mulai sulit ditemukan karena jarang ada pihak yang membudidayakan, sementara buah kawista adalah salah satu identitas daerah ini, dan saya ingin masyarakat tetap bisa menikmatinya,” ungkap Ahmad Soffa.
Baca Juga: Gandeng Fintech Lending, Maybank Indonesia Tebar Dana Rp 1 Triliun Buat UMKM
Soffa mengisahkan, ia memulai usaha produksi sirop kawista dengan merk Sonaya pada Agustus 2023 lalu dengan dorongan dari kerabat dekat serta orang tua. Berbekal resep turunan dari orang tuanya yang diproduksi untuk konsumsi pribadi, kini Soffa mampu menjual hingga 4.000 botol sirop kawista dalam setahun, dengan harga Rp19.000 per botol sirop.
“Berawal dari produksi dengan porsi kecil 10 botol yang dijual ke kerabat, sampai akhirnya meningkat seiring permintaan kerabat dari pembeli-pembeli sebelumnya. Alhamdulillah, sekarang ada kemajuan, selain karena peran reseller juga, banyak dari orang lokal Rembang membeli dalam jumlah banyak untuk dijadikan oleh-oleh keluarga di luar kota, terutama pada momen Ramadan kemarin,” pungkasnya.