Suara.com - Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan, Sonya Mamoriska mengatakan, perlu ada solusi inovatif untuk mengatasi ketahanan pangan, khususnya beras. Salah satunya, kata dia, dengan menggunakan teknologi terbaru yang dapat mempertahankan atau meningkatkan produksi beras.
Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan, Sonya Mamoriska mengatakan, selain membahas tantangan yang dihadapi, forum Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024 juga membahas tentang inovasi-inovasi yang telah diciptakan oleh para pelaku industri.
"Dalam kegiatan rice conference ini, kami mengundang berbagai pihak mulai dari pelaku industri perberasan, regulator pemerintahan hingga akademisi untuk membahas isu ini secara komperhensif," ujar Sonya saat membuka langsung IIRC 2024.
Perlu diketahui, kegiatan ini diselenggaran pada 19-21 September 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh para pelaku industri pertanian dari 17 negara mulai dari UK, Pakistan, Afrika Selatan, Korea Selatan, China, Jepang, Uni Emirat Arab hingga beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Baca Juga: Update Kebutuhan Pokok: Harga Daging Sapi Naik, Minyak Goreng Turun
Kegiatan yang diinisiasi oleh Perum Bulog ini diharapkan menjadi wadah untuk mencari solusi bersama terkait isu ketahanan pangan, khususnya beras di tingkat global.
Sementara itu, ditemui dalam kesempatan yang sama, Pengamat Ekonomi Pertanian, Bustanul Arifin menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh Perum Bulog ini. Sebab, kegiatan ini dapat mempertemukan para pelaku industri pangan, khususnya di sektor beras. Diharapkan, kegiatan ini dapat semakin mendongkrak bisnis komersil Perum Bulog.
"Mereka memang untuk berdagang, dan itu bagus, show itu penting," ujarnya.