Banyak Pekerjaan Hilang di 2025, Jokowi Tekankan Adanya Penciptaan Lapangan Pekerjaan

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 19 September 2024 | 17:32 WIB
Banyak Pekerjaan Hilang di 2025, Jokowi Tekankan Adanya Penciptaan Lapangan Pekerjaan
Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (19/9/2024). (Setpres)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pembukaan lapangan kini merupakan prioritas utama. Hal ini seoring dengan adanya peningkatan otomasi atau penggunaan teknologi di berbagai sektor.

Kepala Negara itu memaparkan setidaknya puluhan juta pekerjaan akan hilang pada tahun 2025.

"Kalau kita baca tahun 2025, pekerjaan yang akan hilang itu ada 85 juta. Sebuah jumlah yang tidak kecil. Kita dituntut untuk membuka lapangan kerja," ujar Jokowi dalam acara peresmian pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024, di Jawa Tengah, seperti dilansir Antara, Kamis (19/9/2024).

Presiden menuturkan, kekinian seluruh sektor pekerjaan mengarah kepada otomasi, dan perkembangan otomasi itu terus terjadi setiap hari.

Baca Juga: Bos Surveyor Indonesia Sebut I-SIM for Cities Beri Dampak Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Maka dari itu, menurutnya, Indonesia perlu memikirkan pembukaan lapangan kerja dengan dengan baik.

"Kalau bapak-ibu bertanya pada saya, fokus ke mana? Kalau saya, sekarang maupun ke depan kita harus fokus kepada pasar kerja. Karena ke depan terlalu sedikit peluang kerja. Untuk sangat banyak tenaga kerja yang membutuhkan," imbuh dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan di sisi lain gejolak dan ketidakpastian global juga terjadi, dan membawa tantangan bagi semua negara di dunia.

Kendati begitu, Jokowi mengingatkan agar Indonesia tidak terlalu larut dengan situasi global yang ada meskipun tetap harus waspada.

"Menurut saya, jangan sampai kita terlalu larut dengan situasi global, meskipun kita ikuti. Jangan terlalu kita terbawa oleh skenario ekonomi global, meskipun kita juga harus selalu melihat angka-angka dan mengkalkulasi dengan perhitungan-perhitungan yang cermat," pungkas dia.

Baca Juga: Bahlil Targetkan Konsumsi Listrik RI Meningkat Demi Dorong Ekonomi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI