"Saya ingin anak-anak sejak dini dikenalkan dengan bahan alami, seperti pewarna alami," jelasnya. Kini, Janitra bekerja sama dengan sejumlah sekolah dan komunitas di Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk mengajarkan eco-print, termasuk menyusun kurikulum khusus.
Jaringan dan Dukungan: Kunci Kesuksesan Janitra Boutique
Dalam perjalanannya, Yulvita menyadari pentingnya membangun jaringan yang kuat. Berawal dari bisnis desain pakaian dengan sistem pre-order, Janitra berkembang pesat setelah Yulvita mulai memproduksi eco-print.
Modal awal sebesar Rp4 juta berhasil dikembangkan, dengan pendapatan yang kini bisa mencapai Rp10 juta per bulan dari produksi 60 hingga 120 potong pakaian. Keberhasilan ini tidak terlepas dari jaringan yang dibangunnya dengan berbagai pihak, termasuk praktisi kesehatan seperti dokter dan perawat yang menjadi reseller produknya.
Namun, di balik kesuksesan tersebut, Yulvita tetap menekankan pentingnya menjaga etika bisnis. “Persaingan usaha sebaiknya tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga menghargai nilai karya masing-masing,” pesannya.
Untuk terus berkembang, Yulvita mengikuti berbagai pelatihan bisnis, salah satunya melalui program BRIncubator yang diselenggarakan oleh BRI. BRIncubator memberinya wawasan baru tentang pengelolaan keuangan dan strategi pemasaran digital.
"Saya belajar banyak tentang bagaimana mengelola bisnis dan produksi, termasuk menjalin kemitraan dengan pihak ketiga," jelasnya.
Komitmen BRI dalam Mendukung UMKM
Dukungan untuk Janitra Boutique menunjukkan komitmen BRI dalam mendukung dan turut berkembang bersama UMKM.
Baca Juga: Dorong UMKM Go Legal, ASDP Berikan Pelatihan HAKI untuk Mitra Binaan
Hingga akhir Triwulan II 2024, BRI menjadi penyalur kredit teritinggi kepada segmen UMKM di Indonesia. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, hingga akhir Juni 2024, Perseroan berhasil menyalurkan kredit kepada segmen UMKM senilai Rp1.095,64 triliun atau setara 81,69% dari total penyaluran kredit BRI.