Pendiri BitMRX: Awas Gejolak Pasar Kripto dalam Waktu Dekat!

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 19 September 2024 | 13:10 WIB
Pendiri BitMRX: Awas Gejolak Pasar Kripto dalam Waktu Dekat!
Ilustrasi Bitcoin [Unsplash/Bastian Riccardi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat kripto sekaligus pendiri BitMRX yang menjabat Chief Investment Officer di Maelstrom, Arthur Hayes, memperkirakan potensi gejolak di pasar kripto dalam waktu dekat.

Salah satu faktor kuncinya adalah keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga di saat pemerintah AS masih mencetak uang dalam jumlah besar berisiko tinggi. 

Menurut Hayes, dalam laporan yang dikutip via Blockchainmedia, pemotongan suku bunga ini dapat memicu ketidakstabilan ekonomi, dan dalam beberapa hari ke depan, pasar mungkin akan mengalami penurunan yang signifikan.

Meski banyak kalangan yang berharap pemangkasan suku bunga akan memberikan keuntungan bagi pasar, ia justru memprediksi akan terjadi “bencana nuklir” di pasar keuangan.

Setelah lonjakan awal, ia memperkirakan bahwa harga aset kripto dan pasar modal akan mengalami tekanan dalam jangka pendek.

Namun, ia tetap optimis bahwa dalam jangka panjang, Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai nilai US$1 juta, meskipun bukan pada tahun 2025, melainkan lebih mungkin pada tahun 2026 atau 2027, seiring dengan meningkatnya inflasi global dan pencetakan uang yang lebih besar oleh berbagai negara.

The Fed secara resmi memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang berlangsung pada Rabu kemarin.

Langkah The Fed ini diambil sebagai respons terhadap pertumbuhan ekonomi yang solid meskipun ada pelambatan dalam lapangan kerja dan sedikit peningkatan tingkat pengangguran. Inflasi di AS terus menunjukkan kemajuan menuju target 2 persen, meskipun masih tergolong tinggi.

Dalam pernyataan resminya, FOMC menyebutkan bahwa suku bunga kini berada di kisaran 4,75-5,00 persen. Komite tersebut berusaha menjaga keseimbangan antara pengangguran yang rendah dan inflasi yang terkontrol dalam jangka panjang.

Baca Juga: Profil Indodax, Dikabarkan Kena Hack Hingga Merugi Ratusan Miliar

Penurunan suku bunga ini merupakan yang pertama sejak Maret 2020, di mana sebelumnya suku bunga sempat mencapai puncaknya selama 23 tahun di kisaran 5,25-5,50 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI