Suara.com - The Fed resmi memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang berlangsung pada Rabu kemarin.
Sebelumnya, Bank Indonesia, selaku Bank Sentral juga memangkas suku bunga acuan atau BI Rate pada September 2024. BI rate ditetapkan menjadi 6% dari sebelumnya 6,25%.
Langkah the Fed tersebut menyikapi pertumbuhan ekonomi yang solid meski lapangan kerja melambat dan tingkat pengangguran sedikit meningkat. Inflasi di AS terus menunjukkan kemajuan menuju target 2 persen, meskipun masih tergolong tinggi.
Dalam pernyataan resminya, FOMC menyebutkan bahwa suku bunga kini turun menjadi 4,75-5,00 persen. Komite menyatakan bahwa mereka berusaha menjaga keseimbangan antara pengangguran yang rendah dan inflasi yang terkontrol dalam jangka panjang.
Baca Juga: Profil Indodax, Dikabarkan Kena Hack Hingga Merugi Ratusan Miliar
Penurunan suku bunga ini merupakan yang pertama kali sejak Maret 2020, di mana sebelumnya suku bunga sempat mencapai puncaknya selama 23 tahun di kisaran 5,25-5,50 persen.
Pada Afustus lalu, Ketua The Fed Jerome Powell memberikan sinyal kuat mengenai potensi pemangkasan suku bunga dalam pidatonya di Simposium Ekonomi Jackson Hole.
Powell menyoroti bahwa pasar tenaga kerja AS mulai melemah, dengan laporan pekerjaan yang lebih rendah dari ekspektasi. Hal ini, bersama dengan inflasi yang mulai melambat, mendorong FOMC untuk menyesuaikan kebijakan moneternya.
Keputusan pemangkasan suku bunga tersebut diharapkan dapat berdampak positif pada pasar keuangan, termasuk aset kripto.
Beberapa analis memperkirakan penurunan suku bunga akan membuat investasi dalam aset kripto seperti Bitcoin semakin menarik. Dalam kondisi suku bunga rendah, investor cenderung mencari alternatif investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi.
Baca Juga: Indodax: Ini Dia Alasan Kenapa Altcoin Siap Bangkit Tahun Ini
Respons Pasar Kripto: Bitcoin Sempat Naik ke US$60.800
Dikutip dari Blockchainmedia, sesaat setelah setelah pengumuman The Fed pada Kamis dini hari, pasar kripto mengalami lonjakan harga. Bitcoin sempat menyentuh harga US$60.800, sementara Ethereum diperdagangkan di kisaran US$2.300.
Namun, kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan tetap mengalami penurunan sebesar 1,65 persen dalam 24 jam terakhir, dengan total kapitalisasi pasar berada di angka US$2 triliun.
Terpantau hingga saat ini, Kamis (19/9/2024) pukul 11.35 WIB, harga BTC berada di kisaran US$61.949,10. Harga ini naik berkisar 0,60% dalam 24 jam.