Hadiri FGD dengan Pemerintah, Jababeka Cerita Tantangan dan Progres Dekarbonisasi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 18 September 2024 | 12:40 WIB
Hadiri FGD dengan Pemerintah, Jababeka Cerita Tantangan dan Progres Dekarbonisasi
Jababeka Infrastruktur menghadiri Focus Group Discussion (FGD) bertemakan "Analisa Peluang dan Tantangan Pembentukan Net Zero Industrial Park (NZIP)".
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Jababeka Tbk melalui salah satu anak usahanya  Jababeka Infrastruktur menghadiri Focus Group Discussion (FGD) bertemakan "Analisa Peluang dan Tantangan Pembentukan Net Zero Industrial Park (NZIP)" yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Dalam forum diskusi tersebut, Jababeka menceritakan progres dekarbonisasi Kawasan Industri Jababeka.

Adapun diskusi ini dihadiri oleh berbagai narasumber yang membahas berbagai topik terkait pengembangan kawasan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

Materi pertama disampaikan oleh Andriah Feby Misna, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dari Kementerian ESDM, yang membahas tentang pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru dan Terbarukan (PLT EBT) dengan skema Rebid.

Tantangan utama dalam pengembangan ini adalah integrasi program Rebid dalam program nasional Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta sinkronisasi program pendukung kawasan industri dan pelaksanaan fasilitas pendukung di kawasan tersebut.

Materi kedua disampaikan oleh M. Denny Fardhan, perwakilan UNIDO di Jakarta, Timor Leste, dan ASEAN Affairs.

Tema yang dibahas adalah "Eco-Industrial Park: Concept, Progress, Opportunities, and Challenges." Dalam paparannya, Denny – biasa disapa – menjelaskan beberapa indikator utama untuk menjadi Eco-Industrial Parks 2.0, termasuk manajemen dan pemantauan, sistem manajemen energi (EMS/EnMS) yang berfungsi, serta sistem pengukuran dan pemantauan energi untuk mengidentifikasi peluang efisiensi energi di tingkat kawasan dan perusahaan guna mengurangi penggunaan energi dan emisi gas rumah kaca. 

Regi Risman Sandi, Public Infra Manager Jababeka Infrastruktur dan NZICC Taskforce Leader, menyampaikan bahwa Jababeka sudah menuju ke arah Eco-Industrial Park 2.0.

Menurutnya, indikator utama di kinerja manajemen kawasan, kinerja lingkungan, kinerja sosial, dan kinerja ekonomi sudah ada di Kawasan Industri Jababeka. Dari sisi kinerja manajemen kawasan, Kawasan Industri Jababeka telah memiliki estate regulation yang holistik dengan bagian khusus untuk penegakannya.

“Dalam hal kinerja lingkungan, Jababeka sudah cukup maju, dibuktikan dengan penghargaan Proper Hijau yang diperoleh tahun lalu, dan menjadi satu-satunya untuk kategori Kawasan Industri. Di kinerja sosial, Jababeka memiliki program CSR yang cukup mumpuni bernama JABAT (Jababeka Bersahabat) yang mencakup bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dari sisi kinerja ekonomi, Jababeka memunculkan job creation dan value creation, terutama dengan adanya President University, universitas yang selalu bekerja sama dengan PT Jababeka Tbk dalam pengembangan talenta lokal agar dapat diserap oleh industri,” ucap pria yang biasa Regi ini ditulis Rabu (18/9/2024). 

Baca Juga: Jababeka Bersama Tenant Capai Target Penanaman 50.000 Bibit Mangrove

“Jababeka juga memiliki NZICC yang menjadi komunitas dua arah sehingga aktivitas menuju industri hijau tidak hanya didorong oleh Jababeka sebagai pengelola kawasan, tetapi juga oleh para tenant-nya,” lanjut Regi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI