Suara.com - Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengakui peran vital UMKM sebagai penggerak utama ekonomi nasional. Dengan kontribusi 60% terhadap PDB dan menyerap 97% tenaga kerja Indonesia, BRI menekankan pentingnya pemberdayaan berkelanjutan sektor UMKM.
Direktur Utama BRI, Sunarso, memaparkan strategi perseroan dalam memberdayakan UMKM agar layak mendapatkan pembiayaan perbankan. Ia menekankan pentingnya edukasi dibandingkan advokasi.
"Sesungguhnya UMKM kita itu lebih membutuhkan edukasi daripada advokasi. Kenapa demikian? Kalau advokasi sebenarnya menempatkan UMKM di bawah. Di bawah bank, di bawah lembaga pembiayaan. Kalau diedukasi sebenarnya menempatkan UMKM sejajar dengan bank sebagai mitra," ujar Sunarso, melalui keterangan resminya.
Sunarso mengidentifikasi lima aspek kunci edukasi UMKM:
Baca Juga: Hasil Persija vs Dewa United: Jual Beli Serangan Berakhir Tanpa Gol
1. Semangat kewirausahaan
2. Administrasi dan manajerial
3. Aksesibilitas terhadap informasi, pasar, teknologi, dan pendanaan
4. Keberlanjutan usaha
5. Prinsip Good Corporate Governance (GCG)
"Kita perlu educate UMKM untuk menjalankan bisnis dengan prinsip-prinsip GCG dengan baik. Itulah yang akan menjadikan UMKM bertumbuh dan berkembang berkelanjutan," tambahnya.
Komitmen BRI terhadap UMKM terbukti dengan penyaluran kredit yang mencapai Rp 1.095,64 triliun hingga akhir Juni 2024, mewakili 81,69% dari total penyaluran kredit BRI. Ini menunjukkan dedikasi BRI dalam mendukung pertumbuhan dan ketahanan sektor UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia.