Sempat Jadi Polemik, Begini Kabar Investasi Rp 175 Triliun di Pulau Rempang

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 13 September 2024 | 10:15 WIB
Sempat Jadi Polemik, Begini Kabar Investasi Rp 175 Triliun di Pulau Rempang
Rempang [suara.com/elizagusmeri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Investasi di Pulau Rempang ternyata belum terealisasi sampai saat ini. Padahal, investasi di wilayah Kepulauan Riau itu sempat menjadi polemik nasional.

Salah satu perusahaan yang akan berinvestasi yaitu Xinyi Group dengan nilai USD 11,6 miliar atau setara Rp 175 triliun. Rencananya, Xinyi Group akan membangun industri kaca dan kaca panel surya.

Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM Yuliot Tanjung mengatakan, investasi Xinyi Group mundur di tahun 2025. Padahal sebelumnya, nota kesepahaman telah ditandatangani pada tahun 2023 silam.

"Target groundbreaking tahun depan. Kita usahakan triwulan I-2025. Tapi kita lihat kondisinya terlebih dahulu. Ini kan banyak yang kita harus selesaikan," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta yang dikutip, Jumay (13/9/2024).

Baca Juga: Menko PMK: Tak Ada Jaminan Kenaikan Investasi Serap Tenaga Kerja

Yuliot menuturkan, kekinian pemerintah juga tengah membereskan masalah lahan yang menjadi lokasi pembangunan industri tersebut.

Selain itu, pemerintah juga telah membayarkan ganti rugi kepada masyarakat dari lahan yang telah dibebaskan.

"Yang di Rempang kan kita lagi menyiapkan lokasinya terlebih dahulu. Untuk lokasi pelepasan kawasan hutannya kan sudah. Ini ada masyarakat yang berkebun di kawasan hutan ini kan harus kita selesaikan. Dan juga sebagian ganti rugi kepada masyarakat itu sudah dilaksanakan," imbuh dia.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengklarifikasi soal investasi Xinyi Group Rp 175 triliun di Pulau Rempang, Batam. Dia dituduh berbohong soal nilai investasi yang ramai dibahas di media sosial.

Namun, Bahlil secara tegas menjawan bahwa, sejak dirinya menjadi Menteri Investasi tidak ada investasi yang tak lolos atau tak terealisasi.

Baca Juga: 6 Tahun Mangkrak, Pabrik Petrokimia Milik Lotte Senilai Rp59 Triliun Kelar Maret 2025

"Ini penting saya luruskan, agar seolah-olah ada orang bilang saya bodoh katanya. Ada yang bilang ini menteri investasi bodoh atau bohong. Saya mau kasih tahu pimpinan, sejak saya jadi menteri investasi, mana pernah saya bohongi publik atau bohong terhadap investasi yang telah saya sampaikan kemudian tidak terealisasi," kata dia.

Bahlil memaparkan, investasi rempang sebenarnya terbagi dalam berapa sisi dan dilakukan secata grup. Selain pabrik kaca panel surya, Xinyi Group juga membangun kawasan terintegrasi, mulai dari pemrosesan pasir silika, industri soda abu, industri kaca float.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI