Suara.com - Komitmen nyata PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam mengimplementasikan ESG (Environmental, Social and Governance) diapresiasi. Ekonom Ryan Kiryanto menyebut langkah bank plat merah itu sudah tepat yakni dimulai dari sikap pimpinan perusahaan.
“Untuk kita sukses menerapkan prinsip ESG, harus dari pimpinan puncak, harus menunjukkan perilaku dan pemikiran yang memuat ESG dan ini bisa ditangkap oleh anak buahnya. Omong kosong kita tiap hari ngomong ESG tapi di dalam kesehariannya tidak jalan,” kata Ryan dalam Media Briefing Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas, bertajuk Memaksimalkan Peran Lembaga Jasa Keuangan di Era ESG di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (12/09/2024).
Menurut Ryan, ESG jangan hanya dipandang sebagai sebuah tren, tetapi menjadi fondasi penting dalam strategi bisnis bank. Oleh karena itu, dia pun sepakat bahwa perlu ada stauan khusus di perusahaan yang fokus mengelola implementasi ESG.
"Unsur pimpinan di setiap unit, di setiap satker itu harus committed. Ke depan ESG tidak hanya jadi jargon tapi merasuk ke pikiran kita, sehingga membentuk kultur baru,” tuturnya.
Baca Juga: Belajar dari Maarten Paes, Nadeo Argawinata Siap Kembali Tampil di BRI Liga 1
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto menjelaskan, penanganan ESG di BRI sudah ditangani oleh divisi khusus yaitu Divisi ESG.
“Tiap tahun kalau kita lihat di 2022 CEO kami bilang ESG ini bagian dari corporate strategy, maka harus ada divisi yang mengurus ESG. Akhirnya Divisi ESG di bawah Direktorat Kepatuhan,” ucap Solichin.
Arah kebijakan perusahaan pun berhasil menurunkan skor ESG risk rating perusahaan. Tercatat, selama tiga tahun berturut-turut BRI memperoleh skor 17,8 pada 2024. Angka ini lebih baik dibandingkan skor High Risk pada 2020, yakni 20,9. Sementara itu, selama tiga tahun berturut-turut, BRI memperoleh predikat MSCI ESG Rating A.
Dalam setiap penilaiannya, setelah melakukan analisis menyeluruh, Sustainalytics akan memberikan ESG Risk Score kepada perusahaan yang dinilai, dan mengelompokkannya ke dalam beberapa kategori, yaitu negligible risk (skor 0-10), low risk (skor 10-20), medium risk (skor 20-30), high risk (skor 30-40) and severe risk (skor di atas 40). Dengan demikian, semakin rendah ESG Risk Score, semakin rendah risiko perusahaan terhadap dampak finansial material yang didorong oleh faktor ESG. (Tantri Amela Iskandar)
Baca Juga: Jan Olde Riekerink Ungkap Rahasia Dewa United Pasca Raih Kemenangan Perdana