
Langkah ini juga memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri dalam mempercepat adopsi teknologi 3DCP di sektor konstruksi Indonesia, membuka peluang baru bagi berbagai pihak dalam industri ini.
“Kami tidak ingin kebermanfaatan teknologi 3D printing konstruksi ini hanya kami yang rasakan saja. Untuk itu, kami mengajak dan sangat terbuka kepada berbagai pihak untuk berkolaborasi, sehingga ke depannya 3D printing konstruksi ini kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh berbagai pihak dan tentunya dapat mendorong kemajuan industri konstruksi di Indonesia,” tukas Ali.
Dengan terlaksananya diskusi ini, diharapkan penerapan 3DCP di Indonesia akan semakin terarah dan memiliki standar yang jelas.
Hal ini penting untuk mendorong efisiensi, kualitas, serta keselamatan dalam proses pembangunan menggunakan teknologi inovatif ini yang nantinya dapat meningkatkan kualitas konstruksi secara keseluruhan di Indonesia.