Suara.com - Sebagai salah satu pionir pengembang teknologi 3D Construction Printing (3DCP) di Indonesia, Autoconz ikut dalam acara diskusi yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kamis (5/9/2024).
Kementerian PUPR menggelar diskusi soal Persiapan Penyusunan Spesifikasi Khusus Penerapan 3DCP di Kantor Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung.
Hadir di acara ini, Autoconz diwakili oleh Antonius Ali, selaku Chief Executive Officer, dan Muhammad Fadholi Afinanto, selaku Chief Technology Officer.
Keterlibatan start up asal Yogyakarta ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendorong inovasi di sektor konstruksi Indonesia melalui teknologi 3D printing.
Baca Juga: PPAD Tuntaskan Misi Hijaukan IKN, Sumbang Ratusan Ribu Bibit Pohon
Diskusi ini melibatkan tenaga ahli sebagai perwakilan dari akademisi, yaitu Guru Besar Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM), Iman Satyarno sekaligus tenaga ahli yang membimbing tim Autoconz.
Selain itu, ada Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Iswandi Imran turut terlibat. Hadir pula perwakilan dari pengembang 3DCP lain seperti PT Modula Tiga Dimensi dan EBD Paragon Singapore Pte Ltd, sehingga menambah kekuatan kolaboratif dalam penyusunan spesifikasi teknologi ini.
Nah, tujuan dari diskusi ini untuk menyusun spesifikasi khusus yang diperlukan bagi penerapan teknologi 3DCP di Indonesia.
Sebab, peraturan yang ada saat ini hanya mengatur untuk bangunan tahan gempa secara umum, tidak khusus untuk bangunan 3DCP, seperti SNI 1726:2019 tentang Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung, SNI 2847:2019 tentang Persyaratan beton bertulang untuk bangunan gedung, dan buku saku ‘petunjuk konstruksi bangunan sederhana’ PUPR.
Sehingga penyusunan standar khusus untuk bangunan 3DCP, diharapkan dapat menjadi panduan bagi seluruh pelaku industri konstruksi yang ingin mengadopsi teknologi ini, baik dari segi perancangan maupun implementasi di lapangan.
Baca Juga: PUPR Pastikan Para Pekerja Konstruksi Proyek IKN Bersertifikat
“Kami berharap teknologi 3DCP dapat memberikan solusi konstruksi yang lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan di Indonesia,” ujar Antonius Ali selaku CEO Autoconz usai acara.
Langkah ini juga memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri dalam mempercepat adopsi teknologi 3DCP di sektor konstruksi Indonesia, membuka peluang baru bagi berbagai pihak dalam industri ini.
“Kami tidak ingin kebermanfaatan teknologi 3D printing konstruksi ini hanya kami yang rasakan saja. Untuk itu, kami mengajak dan sangat terbuka kepada berbagai pihak untuk berkolaborasi, sehingga ke depannya 3D printing konstruksi ini kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh berbagai pihak dan tentunya dapat mendorong kemajuan industri konstruksi di Indonesia,” tukas Ali.
Dengan terlaksananya diskusi ini, diharapkan penerapan 3DCP di Indonesia akan semakin terarah dan memiliki standar yang jelas.
Hal ini penting untuk mendorong efisiensi, kualitas, serta keselamatan dalam proses pembangunan menggunakan teknologi inovatif ini yang nantinya dapat meningkatkan kualitas konstruksi secara keseluruhan di Indonesia.