Optimisme Konsumen Jadi Tameng Rupiah dari Badai Inflasi AS

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 10 September 2024 | 11:16 WIB
Optimisme Konsumen Jadi Tameng Rupiah dari Badai Inflasi AS
Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.608 per dolar AS pada penutupan perdagangan Senin (13/8). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia saat ini dapat membantu menahan pelemahan rupiah dalam perdagangan hari ini.

Pada awal perdagangan Selasa, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat melemah 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp15.475 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp15.456 per dolar AS.

"Dari sisi domestik, survei konsumen oleh Bank Indonesia yang menunjukkan peningkatan optimisme konsumen dapat membatasi pelemahan rupiah lebih lanjut," kata Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, kepada ANTARA di Jakarta, Selasa ini.

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2024 menunjukkan bahwa keyakinan konsumen terhadap ekonomi mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca Juga: Momen Nathan Tjoe-A-On Lari Terbirit-birit saat Diikuti Fans Sampai ke Toilet

Hal ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2024 yang mencapai 124,4, lebih tinggi dibandingkan 123,4 pada bulan sebelumnya.

Peningkatan keyakinan konsumen pada Agustus 2024 ini didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tetap menunjukkan optimisme serta penguatan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).

Pada Agustus 2024, IKE dan IEK masing-masing tercatat sebesar 114,0 dan 134,9.

Rully memprediksi bahwa rupiah akan bergerak melemah di rentang Rp15.440 hingga Rp15.480 per dolar AS, dipengaruhi oleh antisipasi terhadap rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pekan ini, yaitu Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) dan Indeks Harga Produsen (Producer Price Index/PPI) yang akan dirilis pada Rabu dan Kamis.

Namun, kepercayaan pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral AS (The Fed) semakin tinggi.

Baca Juga: Siapa Linda Tombeng? Ibunda Mees Hilgers, Bukan Orang Biasa Punya Marga Ini dari Manado

Perkiraan inflasi bulanan AS pada Agustus untuk CPI dan PPI diprediksi lebih tinggi dari Juli, yaitu masing-masing sebesar 0,30 persen dan 0,20 persen. Oleh karena itu, penurunan suku bunga oleh The Fed pekan depan diperkirakan hanya akan sebesar 25 basis poin (bps).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI