Nilai Aset ASDP Melonjak Jadi Rp 11,05 Triliun

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 03 September 2024 | 18:18 WIB
Nilai Aset ASDP Melonjak Jadi Rp 11,05 Triliun
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) siap mendukung kembali perhelatan MXGP Seri ke-2 pada 6-7 Juli 2024 mendatang.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatatkan nilai aset mengalami kenaikan 34,48 persen aatu senilai R p2,8 triliun menjadi Rp11,05 triliun pada akhir 2023. Kenaikan nilai aset ini berkat inovasi yang dijalankan perseroan.

Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin menjelaskan, lonjakan aset tersebut terjadi pada kurun waktu 2 tahun, aset ASDP tercatat hanya Rp 8,22 triliun pada laporan keuangan per 31 Desember 2021.

"Pada 2019 ASDP hanya memiliki 53 kapal penyeberangan dan beroperasi di 21 lintasan jarak dekat serta 3 lintasan jarak jauh, ASDP berhasil meningkatkan jumlah armada kami dari 166 unit menjadi 219 unit. Ini menjadikan kami operator penyeberangan dengan armada terbesar di Indonesia," ujar Shelvy seperti dikutip, Senin (3/9/2024).

Saat bersamaan, liabilitas ASDP juga naik dari Rp 1,31 triliun pada 2021 menjadi Rp 2,67 triliun pada Desember 2023. Demikian pula dengan ekuitas ASDP yang melonjak 21,39 persen menjadi Rp 8,38 triliun per Desember 2023.

Baca Juga: Jelang Harhubnas, Kemenhub-ASDP Gelar Kompetisi Esport

Sementara itu, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk ASDP Indonesia Ferry melonjak 88,49 persen dari Rp 325,45 miliar pada Desember 2021 menjadi Rp 613,45 miliar.

Shelvy menjelaskan, peningkatan kinerja keuangan perusahaan juga merupakan hasil dari penerapan strategi efisiensi dan peningkatan operasional oleh manajemen.

"Kami melihat tren positif dalam kinerja keuangan sebagai hasil dari komitmen untuk terus mengoptimalkan operasional layanan sehingga perusahaan mampu melayani kepentingan publik," kata dia

ASDP saat ini melayani sekitar 290 rute penyeberangan di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 70 persen adalah rute angkutan perintis yang menghubungkan daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP), serta memfasilitasi mobilitas penumpang dan barang untuk memperluas konektivitas di wilayah tersebut. Sisanya, 30%, adalah rute komersial yang menopang rute perintis.

Dengan jumlah rute tersebut, ASDP mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan terbesar di bisnis pelayaran penyeberangan dengan berbagai inovasi yang telah dilakukan.
Mengenai inovasi, Shelvy juga menekankan bahwa inovasi digital ASDP sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Baca Juga: Nasib Karyawan Indofarma, Selama 8 Bulan Tak Pernah Digaji

"Transformasi digital, termasuk sistem pemesanan tiket online dan manajemen operasional berbasis teknologi, telah membantu meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan layanan," imbuh dia.

Pencapaian ini membuktikan bahwa strategi untuk meningkatkan layanan dan operasional telah berhasil.

"Kami akan terus berupaya menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan, serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna jasa," pungkas Shelvy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI