Luhut Mau Bereskan Wisata Bali: Kelab Telanjang Mau Dikurangi

Selasa, 03 September 2024 | 14:10 WIB
Luhut Mau Bereskan Wisata Bali: Kelab Telanjang Mau Dikurangi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritian dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/(Suara.com/Achmad Fauzi).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan membereskan kondisi wisata Bali yang saat ini mulai rusak karena ulah turis asing yang tidak bertanggung jawab.

Luhut mengatakan pembenahan akan dilakukan pada beberapa aspek. Salah satunya melalui kharisma.

Ia mengatakan belakangan ini Bali 'rusak' imbas maraknya turis aring yang menggunakan Pulau Dewata tersebut sebagai tempat menggunakan dan mengedarkan narkoba, mengambil pekerjaan warga lokal.

Bali juga rusak oleh maraknya kelab malam yang menyuguhkan orang berpakaian terbuka alias telanjang.

Baca Juga: Keluarga Kaya Merapat, Luhut Buka-bukaan Soal Strategi Family Office Ala Ray Dalio

"Jadi kelab nude topless kurangi lah, kan bukan mau lihat orang telanjang, kalau mau pilih tempat lain," kata Luhut seperti dikutip dari Antara pada Selasa (3/9/2024).

Menurut Luhut keunikan Bali terkait budaya dan alam harus dijaga karena itu merupakan utama wisata Bali.

"Kita pelihara jangan jadi seksualitas, turis seksual ke tempat lain saja, Bali itu biar lah kharisma dan auranya kita pertahankan," tambah Luhut.

Luhut mengatakan untuk membersihkan masalah itu, ia telah memerintahkan Polda Bali, Pangdam Udayana dan Dinas Imigrasi untuk bertindak.

"Ini supaya betul-betul Bali dibersihkan dari obat narkotika, orang-orang asing mengambil pekerjaan anak lokal, saya minta Polda, Pangdam, dan Imigrasi betul-betul kompak, kalau kita kompak tidak ada yang bisa lawan," ujarnya.

Baca Juga: Bali Penuh Turis Asing, Luhut Sebut Capai 200 Ribu Orang

Selain membersihkan turis yang merusak itu, Luhut menngatakan pemerintah juga akan menertibkan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan komersial, khususnya di kawasan Bali Selatan.

Pemerintah akan menggelar rapat terbatas pekan depan untuk membahas masalah itu.

"Jadi tidak ada lagi orang membuat vila di sawah, sawah biarlah sawah supaya Bali jadi Bali yang unik, sekarang seperti di belakang rumah saya (daerah Cemagi) dulu sawah, sekarang mending kalau rumahnya baik, ini tidak bagus pula, jadi itu merusak," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI